PASURUAN - Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 memastikan bahwa pelaku usaha kecil dan menengah Jawa Timur telah berhasil menunjukkan ketahanannya untuk tetap bisa eksis menjalankan usaha di tengah kondisi ekonomi dunia yang bahkan diterpa deflasi.
Kondisi ini sangat penting terutama karena ekonomi Jawa Timur yang ditopang lebih jalannya sektor koperasi dan UMKM hingga mencapai 59,18 persen.
Hal itu disampaikan Khofifah usai meninjau kampung pia di Dusun Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Jumat (8/11/2024).
Di kesempatan ini, Khofifah mengunjungi dapur pembuatan pia Karomah milik Yana Andayani yang merupakan perintis terbangunnya Kampung Pia di desa ini.
Baca Juga : Logistik Pilkada 2024 Jember Mulai Didistribusikan, Prioritas ke Daerah Terpencil
Khofifah menyerap apa yang menjadi rekomendasi dari para pelaku usaha kampung pia yang sudah tersohor sebagai produk unggulan dan kerap menjadi oleh-oleh andalan dari Gempol Pasuruan.
“Ibu-ibu di sini sangat kreatif dan mengembangkan inovasi yang mengungkit ekonomi masyarakat dengan menggagas usaha membuat kue pia. Usaha ini bertahan bahwa tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang mengalami deflasi,” tegas Khofifah.
Usaha pia Karomah ini telah menyerap puluhan tenaga kerja dengan produksi 2.000 biji kue per hari. Tidak hanya itu, usaha ini juga telah menyerap tenaga kerja dari siswa sekolah melalui program magang.
Baca Juga : Inilah Solusi Awal Tri Rismaharini Atasi Krisis Air di Jawa Timur
“Yang keren dari kampung pia ini adalah mereka sudah memiliki koperasi Wasuka yang sudah berbadan hukum. Ini sangat keren karena di kampung ini ada lebih dari 50 orang yang memproduksi kue pia,” tegas Khofifah.
Para ibu-ibu di kampung ini juga sudah mengembangkan sistem penjualan dengan sistem online. Hal ini dikatakan Khofifah patut diapresiasi karena akan meningkatkan potensi perluasan pasar yang cukup signifikan.
Baca Juga : Ratusan Anggota Partai Nasdem Putar Haluan Dukung Paslon GURU
Sebab sejauh ini, para pelaku usaha di kampung pia ini seringnya kedatangan pembeli dari kalangan wisatawan dari luar daerah. Namun ketika sudah menganut sistem penjualan secara online, maka penggemar pia Gempol tak perlu lagi harus jauh-jauh datang ke dapur dan membeli pia tapi bisa beli bahkan dari rumah.
“Kita mendorong agar usaha home industry semacam ini bisa terus berkembang. Tak hanya mengandalkan pemasaran konvensional tapi juga memanfaatkan teknologi digital. Karena UMKM dan koperasi memiliki pengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” tegas Khofifah.
Di sisi lain, Yana Andayani, owner pia karomah Gempol, menegaskan bahwa di kampung pia ini masing-masing warga memiliki brand sendiri-sendiri. Namun mereka memiliki koperasi berbadan hukum dengan satu brand yaitu Wasuka.
Baca Juga : Bertemu Risma, Buruh Tani Miskin di Pelosok Sampang Ini Menangis Bahagia
“Terima kasih bu Khofifah yang selalu melarisi usaha kami di kampung Pia. Di sini kami memproduksi 2.000 biji pia sehari. Dengan omset rata-rata per bulan Rp 30 juta,” tutur Yana.
“Kami berharap ibu Khofifah kembali jadi Gubernur dan melanjutkan program-program yang mendorong kemajuan pelaku usaha kecil seperti kami di kampung ini,” pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi