Di suasana malam tahun baru melihat setiap keluarga memasak beraneka ragam macam masakan. Tapi melihat Bu Sofia (66) hanya duduk manis melihat orang makan karena tak bernafsu makan. Badannya tambah kurus dan tak bertenaga. Dia merasa perutnya kembung dan kenyang sekali kali mual dan muntah, serta sakit bagian perut tengah. Kata dokter dia sakit kanker lambung dan sedang mengalami kemoterapi.
Kanker lambung adalah penyakit yang terjadi karena pertumbuhan sel lambung secara abnormal dan tak terkendali. Pertumbuhan sel abnormal ini terjadi karena sel mengalami perubahan genetik. Kanker lambung jarang menimbulkan gejala spesifik pada stadium awal.
Gejalanya dapat berupa perut kembung atau nyeri ulu hati dan sering kali hanya dianggap sebagai keluhan sakit maag atau menyerupai gejala penyakit pada lambung pada umumnya. Kondisi tersebut membuat kanker lambung sulit untuk didiagnosis secara dini dan umumnya baru terdiagnosis setelah masuk stadium akhir. Hal ini tentunya akan mempengaruhi peluang kesembuhan.
Kanker lambung merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal pada organ lambung. Penyakit ini jarang menimbulkan gejala yang spesifik. Ketika memasuki stadium akhir barulah sederet gejala bisa muncul pada pengidapnya. Mulai dari sakit perut, feses berwarna gelap, hingga benjolan di bagian atas perut.
Baca Juga : 5 Manfaat Teh Chamomile bagi Tubuh, Redakan Nyeri Haid hingga Bantu Redakan Stres
Dari beragamnya jenis kanker, kanker lambung merupakan salah satu yang perlu diwaspadai. Kanker lambung termasuk penyakit yang dapat berakibat fatal. Kanker lambung adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di lapisan perut atau organ lambung. Pertanyaannya, seperti apa gejala kanker lambung yang perlu diwaspadai?
Gejala Kanker Lambung:
1. Mulas atau mengalami gejala asam lambung.
Baca Juga : Peran Kunyit dalam Kesehatan
2. Mengalami masalah menelan (disfagia).
3. Merasa atau sedang sakit.
4. Gejala gangguan pencernaan, seperti banyak bersendawa.
Baca Juga : Puluhan Warga Nganjuk Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan, 31 Orang Dirawat
5. Merasa cepat kenyang saat makan.
6. Kehilangan nafsu makan atau kehilangan berat badan (tanpa diet atau olahraga).
7. Benjolan di bagian atas perut.
Baca Juga : Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Toner dan Micellar Water yang Wajib Kamu Tahu
8. Sakit di bagian atas perut.
9. Merasa lelah atau tidak memiliki energi.
10. Feses berwarna gelap.
Baca Juga : Resep Infused Water Kaya Manfaat yang Bisa Kamu Buat di Rumah
11. Kesulitan menelan, yang menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
12. Muntah darah.
Tahapan Perkembangan Kanker Lambung:
- Stadium 1 :Kvanker berada pada lapisan dalam rongga lambung dan menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
- Stadium 2 :kanker sudah menyerang ke lapisan otot lambung & menyebar semakin banyak ke kelenjar getah bening.
- Stadium 3 :seluruh lapisan lambung sudah digerogoti kanker atau banyak pertumbuhan kanker kecil yang menyebar luas ke kelenjar getah bening.
- Stadium 4 :Penyebaran kanker lambung pada tahap ini sudah semakin parah dan mencapai organ tubuh lain.
Penyebab Kanker Lambung:
Kanker lambung terjadi akibat adanya perubahan (mutasi) genetik pada sel lambung, yang menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel inilah yang disebut sel kanker.
Penyebab terjadinya perubahan genetik pada sel lambung tersebut belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kanker lambung, yaitu:
1. Berusia 55 tahun ke atas
2. Berjenis kelamin laki-laki
3. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker lambung
4. Pernah menjalani operasi pada lambung
5. Kanker lambung juga lebih berisiko terjadi pada orang yang pernah mengalami penyakit di bawah ini:
6. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV).
7. Radang lambung kronis.
8. Anemia akibat kekurangan vitamin B12.
9. Polip di dalam lambung.
10. Sistem kekebalan tubuh yang lema karena HIV/AIDS atau penggunaan obat-obatan imunosupresif.
Menurut National Institutes of Health dan sumber lainnya. Faktor yang memicu kanker lambung :
1. Menjalani diet rendah buah dan sayuran.
2. Merokok.
3. Mengidap polip (pertumbuhan abnormal) lebih besar dari 2 sentimeter di perut.
4. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker lambung.
5. Mengalami infeksi lambung oleh bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori).
6. Riwayat pernah menjalani operasi pada lambung.
7. Mengalami peradangan dan pembengkakan pada lambung dalam waktu yang lama (gastritis atrofi kronis).
8. Memiliki anemia pernisiosa (jumlah sel darah merah yang rendah, usus tidak dapat menyerap vitamin B12 dengan baik).
9. Obesitas.
Pola Hidup Yang Salah:
1. Sering makan daging, terutama daging olahan.
2. Sering makan makanan olahan dan tinggi garam.
3. Sering minum alkohol.
4. Tidak menyimpan dan memasak makanan dengan benar.
5. Jarang makan sayur dan buah.
6. Jarang berolahraga.
7. Kelebihan berat badan atau obesitas.
Penunjang Diagnosa:
1. Gastroskopi
2. Foto Rontgen
3. Tes darah
4. Tes tinja
5. USG perut
6. CT scan
7. Bedah laparoskopi
Pengobatan Kanker Lambung:
1. Operasi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi Obat Bertarget: (Regorafenib, Sunitinib ,Trastuzumab, Ramucirumab)
Pencegahan:
1. Olahraga
2. Makan lebih banyak sayur dan buah
3. Hindari makanan asin dan asap
4. Hindari paparan rokok. (*)