JEMBER - Aksi pencurian di Pasar Tanjung Jember semakin meresahkan para pedagang. Rekaman kamera CCTV menunjukkan pelaku yang nekat merobek jaring penutup lapak dan mencuri barang dagangan, seperti sayur mayur, bumbu dapur, hingga peralatan rumah tangga.
Para pencuri beraksi pada malam hari, saat lapak ditinggalkan pemiliknya. Meski rekaman CCTV telah ada, para pelaku tetap tidak terdeteksi karena mengenakan masker dan tudung kepala.
Maraknya pencurian ini telah terjadi sejak sebulan terakhir, dengan total lima kejadian dan kerugian lebih dari lima juta rupiah.
Pedagang mulai merasa resah, mengingat meskipun mereka sudah melapor ke pihak pasar, tidak ada respons yang memadai.
Baca Juga : Tak Dapat Kios, Sejumlah Pedagang Berjualan di Emperan Pasar Kolpajung
"Sudah sering, cuma yang dua ini sudah terbiasa dan saya sudah melapor, tapi tidak ada tanggapan dari bagian kantor pasar. Toko saya sudah sering mulai dari bawang pre, kentang mereka menyobek jaring saya menggunakan pisau, orangnya tidak kelihatan, soalnya pakai masker sama tudung kepala jadi meskipun ada CCTV itu tidak berguna," kata Muria Indahwati, pedagang sayur.
Tak hanya mencuri sayur mayur dan bumbu dapur, pelaku juga menyasar lapak peralatan rumah tangga dan warung makan.
Bahkan, Abdul Hamid, pemilik warung makan, mengalami kerugian besar karena pencuri menggasak tabung gas, piring, mangkok, hingga satu panci berisi rawon siap jual.
Baca Juga : Pasca Kebakaran, Pedagang Terdampak Bakal Tempati Ruko Bagian Timur
"Kalau menghitung dari gas itu sekitar lima kali, selain gas yang hilang ada juga piring, mangkok, bahkan rawon satu panci juga pernah hilang. Kalau malam, yang saya tahu, tidak ada patroli," ungkap Abdul Hamid.
Meskipun petugas pasar yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember telah disiapkan untuk melakukan patroli rutin selama 24 jam dengan tiga shift, aksi pencurian tetap saja terjadi.
Ismail, petugas pasar Tanjung, mengungkapkan, "Kalau dari keamanan sudah dikonsisikan, tapi ternyata yang namanya pencuri pintar-pintar jadi tetap kecolongan. Untuk petugasnya ada tiga setiap shift-nya."
Baca Juga : Pemkot Surabaya Harus Bernegosiasi dengan PT KAI Terkait Pasar Turi III
Pedagang berharap ada langkah konkret dari pihak pengelola pasar untuk meningkatkan keamanan. Mereka berharap biaya retribusi yang mereka bayar dapat memberikan timbal balik yang nyata dalam bentuk perlindungan dan kenyamanan berjualan di pasar tersebut. (Lutfi Qurrohman/ Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe