SURABAYA - Menyongsong Natal 2024, Perpustakaan Petra Christian University menghadirkan inovasi pohon natal “Windmolen Kerstboom”.
Pohon natal setinggi tujuh meter bernuansa Belanda ini dipamerkan di ruang pameran Perpustakaan lantai 6 mulai 16 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025. Menariknya, pohon natal Kincir angin ini bukan hanya sekadar hiasan saja, tapi merupakan simbol yang sarat makna.
Dian Wulandari, S.IIP., Kepala Perpustakaan mengungkapkan bahwa pemilihan “Windmolen Kerstboom” atau Windmill Christmas Tree mengikuti nuansa budaya negara yang dipilih oleh universitas dalam Perayaan Natal 2024. Karya seni ini menggunakan rangka dari kayu dan triplek sebagai dasar yang kokoh.
“Tujuan dari pemilihan kreasi pohon natal ini adalah agar pengunjung tetap ingat bahwa koleksi fisik perpustakaan yang mungkin sudah mulai dilupakan itu juga merupakan media informasi yang kredibel,” ungkap Dian.
Sejumlah koleksi perpustakaan yang disusun dengan megahnya itu dibuat selama kurang lebih satu minggu lamanya.
“Pohon Natal ini terbuat dari sekitar 930 buku, 50 majalah, dan 120 DVD atau VCD tentang Kekristenan. Sedangkan bagian ujung atasnya terdapat kincir angin,” imbuhnya.
Kemudian ornamen-ornamen itu ditempelkan pada rangka menggunakan senar plastik. “Koleksi perpustakaan ini masih bisa digunakan dan dibaca kembali, jadi ramah lingkungan,” lanjut Dian.
Desain kincir angin ini dipilih karena memiliki makna yang kuat. “Kincir angin itu memompa air dari dataran rendah ke tempat yang lebih tinggi untuk menyuburkan tanaman. Demikian pula dengan koleksi perpustakaan yang menyimpan ilmu pengetahuan, dapat menyuburkan pikiran dan jiwa. Melalui Pohon Natal ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa buku dan koleksi perpustakaan yang menyimpan ilmu pengetahuan itu adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis,” tambah Dian.
“Windmolen Kerstboom” di Perpustakaan Petra Christian University bukan hanya sebuah karya seni yang unik, tetapi juga sebagai semangat untuk meningkatkan minat baca dan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan untuk terus berkobar. Hal ini membuktikan bahwa kreativitas dan semangat untuk meningkatkan literasi yang kredibel dapat berjalan beriringan.
Editor : M Fakhrurrozi