Belakangan ini media sosial sedang ramai dengan pembahasan #KaburAjaDulu. Tren ini diduga sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak rakyat.
Salah satu isu yang memantik ajakan Kabur Aja Dulu ini adalah pemberlakuan kebijakan efisiensi anggaran beras-besaran oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, kondisi politik dan ekonomi yang tidak menentu menambah kekecewaan rakyat terhadap pemerintah sehingga memunculkan gerakan ini.
#KaburAjaDulu mengundang banyak respons dari pemerintah, salah satunya dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
Baca Juga : SMKN 1 Nganjuk Gelar Job Fair, Sediakan 1.000 Lebih Lowongan Kerja
Menurutnya, warganet yang menggunakan tagar itu berarti kurang cinta tanah air. Nusron menilai hal tersebut bukanlah hal yang baik.
"Kalau ada #KaburAjaDulu itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” kata Nusron usai memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (17/2/2025).
Pernyataan Menteri ATR/BPN itu dibantah tegas oleh Corla, diaspora Indonesia yang sudah lama tinggal di Jerman.
Baca Juga : Harga Sayur Fluktuatif, Petani Magetan Harapkan Kepastian Harga dari Pemerintah
Dalam forum diskusi Catatan Demokrasi di salah satu televisi swasta, Corla menjelaskan bahwa rasa nasionalisme Warga Negara Indonesia justru lebih terasa ketika jauh dari ibu pertiwi.
"Semakin jauh kita dari negara Indonesia, kita semakin rindu. Dan kita menjaga hak-hak tentang pancasila, keadilan sosial. Makanya walaupun kita tinggal di luar negeri, kita tetap memantau bagaimana perkembangan Indonesia,” ungkap perempuan yang kerap disapa Bunda Corla tersebut.
Pernyataan selaras juga diungkapkan oleh Vicky Natasha, Parenting Konsultan di Jerman. Menurutnya rasa nasionalisme tidak diukur dari tempat kita tinggal, tetapi dari kontribusi apa yang bisa diberikan kepada Indonesia.
Baca Juga : Cagub Risma Dorong Gen-Z untuk Berwirausaha dan Ciptakan Lapangan Kerja
"Seperti saya di sini, saya melihat bagaimana Indonesia sedang membutuhkan banyak input tentang parenting, bagaimana sistem pendidikan di Jerman yang terkenal berkualitas pendidikannya dan itu saya bagikan melalui konten saya lewat Instagram,” ungkap Vicky.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenzer Gerungan juga ikut menanggapi tagar yang sedang viral di sosmed tersebut.
Saat ditemui di Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal, Jakarta Pusat, ia mengaku tidak mempermasalahkan #KaburAjaDulu tersebut. Menurutnya jika ingin kabur dipersilahkan dengan himbauan tidak usah kembali lagi.
“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” ujarnya.
Pernyataan tersebut direspon oleh Chiki Fauzi, pengusaha dan seniman yang pernah kuliah serta bekerja di luar negeri sebagai animator.
Ia berpendapat bahwa #KaburAjaDulu adalah bentuk kontrol sosial dan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Kita mungkin menyuarakan itu, karena kita melihat ada sesuatu kebijakan yang secara rutin tidak berpihak pada kemudahan kita mendapatkan pekerjaan di Indonesia,” ucap perempuan berhijab itu.
Editor : Khasan Rochmad