MALANG - Bank Mandiri konsisten mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank berlogo pita emas ini dengan mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan mendigitalisasi transaksi ekosistem kepada ekosistem Koperasi Susu SAE (Sinau Andadani Ekonomi) Pujon yang memiliki lebih dari 6.000 anggota aktif.
Koperasi ini mengelola lebih dari 23.807 ekos sapi dengan 34 Pos Susu yang dilengkapi alat timbang full digital di setiap posnya. Koperasi ini mampu memproduksi 86 Ton susu per hari. Saat ini hampir 50% mata pencaharian penduduk Kecamatan Pujon merupakan peternak sapi perah.
Melalui perjanjian kerja sama (PKS), anggota Koperasi SAE dan masyarakat Pujon dalam memanfaatkan berbagai keunggulan solusi layanan perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Regional CEO Kanwil VIII/Jawa 3 Tri Nugroho berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan para Peternak Sapi Perah di lingkungan koperasi terbesar di Jawa Timur ini.
“Kerja sama pembiayaan KUR dan digitalisasi transaksi terhadap Ekosistem peternak Sapi Perah, diharapkan dapat memperbanyak jumlah populasi ternak sapi dan menambah jumlah produksi susu per hari lebih dari 120 ton. Hal tersebut sebagai wujud implementasi Bank Mandiri dalam mewujudkan semangat memakmurkan negeri,” ujar Tri dalam keterangan resmi, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga : Wamentan Harap Peternak di Pasuruan Libatkan KUD untuk Tingkatkan Populasi Sapi Perah
Terlebih, Bank Mandiri telah memiliki layanan unggulan yakni Retail Super App Livin by Mandiri dan Wholesale Digital Platform KOPRA by Mandiri yang bisa dimanfaatkan oleh 6.000 anggota aktif Koperasi SAE. Layanan yang komprehensif tersebut dan dukungan akses pembiayaan KUR dari Bank Mandiri bisa dimanfaatkan untuk memenuhi beragam kebutuhan finansial peternak koperasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.
“Pasca penyakit mulut dan kuku (PMK) telah berdampak dengan turunnya populasi sapi perah dan produksi susu. Sebelum adanya wabah PMK, produksi susu per hari mencapai 120 Ton, dan setelah wabah PMK produksi susu turun menjadi 86 Ton. Semoga sinergis ini bisa meningkatkan kembali produktivitas,” pungkasnya.(Rafli Firmansyah)
Editor : M Fakhrurrozi