KOTA MADIUN - Bulan suci Ramadan membawa berkah bagi usaha rumahan (home industri) geti kacang wijen gula di Kabupaten Ngawi. Penjualan penganan khas ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari biasa.
Seperti yang dialami oleh Agus Heri Suranto, pemilik usaha geti kacang wijen asal Desa Grudo, Kecamatan Ngawi. Ia mengaku bahwa selama Ramadan, omzet penjualannya meningkat hingga 300 hingga 400 persen. Jika pada hari biasa ia hanya memproduksi sekitar 400 bungkus plastik, selama Ramadan produksinya melonjak menjadi 2.000 bungkus per hari, dengan bantuan empat pegawai.
Agus, yang juga seorang anggota Satlantas Polres Ngawi dengan pangkat Aipda, menjelaskan bahwa harga per bungkus plastik geti kacang wijen dijual seharga Rp7.500. Sementara itu, untuk ukuran toples kecil dihargai Rp21.000 dan toples besar Rp35.000. Konsumen produk olahannya tidak hanya berasal dari Ngawi, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Malang, Semarang, Bogor, Jakarta, bahkan hingga ke Hongkong dan Singapura.
Salah satu pembeli, Zainal Abidin, mengaku kerap membeli geti kacang wijen sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Malang. Selain untuk konsumsi pribadi, ia juga mengirimkan penganan ini kepada saudara dan kerabatnya.
Baca Juga : Berkah Ramadan, Omzet Home Industri Geti Kacang Wijen di Ngawi Meningkat Drastis
Selain geti kacang wijen gula, Aipda Agus juga memproduksi keripik tempe dan keripik tempe sagu yang semakin diminati selama bulan Ramadan. Dengan meningkatnya permintaan, ia berharap usahanya terus berkembang dan semakin dikenal luas.
Editor : JTV Madiun