PROBOLINGGO - Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 jam dari perairan utara Banyuwangi, akhirnya lima korban KM Artha Mina Sentosa yang tenggelam di perairan Utara Banyuwangi tiba di Pelabuhan Perikanan Mayangan Kota Probolinggo pada Jumat pagi (12/3/23). Kelima korban berhasil diselamatkan KM Bersama Natuna 1 saat melintas disekitar kapal tenggelam.
Petugas dari Pos Keamanan Laut Terpadu TNI AL Pelabuhan Mayangan, Kesyahbandaran dan Kantor Kesehatan Pelabuhan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan, hasilnya semua korban dinyatakan sehat.
"Sebelumnya, kita menerima informasi dari kapten kapal jika menemukan lima korban tenggelam dan dibawa ke Pelabuhan di Probolinggo. Dari sana kita siapkan segala sesuatunya, "kata Serda Yasien Latif, anggota Pos Kamladu TNI AL, Pelabuhan Mayangan.
Usai pemeriksaan awal, selanjutnya ke lima korban, empat laki-laki dan satu perempuan dibawa ke Pos Kamladu, guna istirahat sambil menunggu pemilik kapal menjemput.
Baca Juga : Wisata Pantai di Lumajang Dipenuhi Sampah
"Prioritas awal adalah kesehatan korban, meski tidak sampai dehidrasi, korban mengalami trauma berat karena sekitar 6 jam terombang-ambing di laut,"tambahnya.
Setelah didata, korban istirahat di Pos Kamladu sambil menunggu pemilik KM Artha Mina Sentosa.
"Korban kondisi sehat, hanya tujuh ABK lainnya masih kita cari melalui Kamladu di Lombok maupun Bali, "pungkasnya.
Baca Juga : Berhasil Diselamatkan Lima ABK KM Artha Mina Sentosa Sehat
Sementara cerita Tamsi, nahkoda KM Artha Mina Sentosa, kapal kondisi bocor saat berangkat dari Pelabuhan Pomako, Timika, Papua.
"Awal kapal mengalami kebocoran kecil, pada bagian belakang, kita nekat berangkat menuju Pelabuhan Juwana Pati, Jawa Tengah, ditengah perjalanan kebocoran semakin besar, akhirnya kita kuras secara manual, "ceritanya pada portaljtv.com.
Disekitar perairan Lombok Barat, Lombok, Nusa Tenggara Barat, air masuk semakin banyak, hingga akhirnya tujuh ABK dari 12 ABK memilih meninggalkan kapal dengan menaiki perahu rakitan terbuat styrofoam dan drum.
"Tujuh ABK meninggalkan kita berlima, sementara kita bertahan dengan terus menguras air secara bergantian. Intinya kapal tetap terus jalan selama mesin dalam kondisi hidup," tambahnya.
Kapal akhirnya tenggelam disekitar perairan utara Banyuwangi sekitar pukul 7.00 WIB, Kamis pagi (11/3/23), sementara lima ABK meninggalkan kapal dengan menaiki perahu rakitan yang terbuat dari styrofoam dan dua drum plastik.
"Kita membawa dokumen, alat komunikasi dan pakaian, saya bersyukur setelah terombang-ambing selama 6 jam akhirnya ada KM Bersama Natuna 1 menemukan kita," ulasnya.
Selama di KM Bersama Natuna 1, korban diberi fasilitas sampai akhirnya di dermaga Pelabuhan Perikanan Mayangan.
"Saya berterima kasih pada semua kru KM Bersama Natuna 1, telah menyelamatkan kami. "Pungkasnya.
Reporter: Farid Fahlevi
Editor : Vita Ningrum