SIDOARJO - Banjir yang merendam ratusan rumah tiga desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur meninjau warga terdampak banjir yang masih tinggal di pengungsian
Begitu tiba di lokasi pengungsian, Emil Elestianto Dardak langsung menyapa warga terdampak banjir luapan sungai Buntung. Selain menyapa warga terdampak banjir, Emil juga mengajak makan tumpeng bersama.
Di depan warga, Emil mengatakan bila saat ini ketinggian banjir sudah mengalami penurunan. Mantan Bupati Trenggalek ini juga memastikan bila sungai buntung yang menjadi penyebab banjir sudah mulai dibersihkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.
Baca Juga : Tinjau Banjir Waru, Emil Dardak: Akibat Enceng Gondok di Sungai Buntung
"Mulai hari Dinas PU SDA bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas mulai membersihkan sungai Buntung. Ini langkah proaktif yang sangat saya apresiasi," ujarnya.
Emil Elestianto Dardak menambahkan banjir yang terjadi saat ini merupakan yang terparah.
"Jadi baru pertama kalinya. Biasanya hanya menggenangi jalan-jalan desa, tidak sampai meluber ke dalam rumah warga," tambahnya.
Banjir yang terjadi saat ini, lanjutnya akibat air laut pasang saat curah hujan tinggi.
"Selain air laut pasang dan curah hujan tinggi, baniir juga disebabkan banyak tanaman eceng gondok memenuhi Sungai Buntung," ungkapnya.
Saat ini, kata Emil, kondisi banjir yang menggenangi beberapa desa di Kecamatan Waru, sudah mulai berkurang. Ia berharap, hujan deras tak mengguyur pada hari ini banjir benar-benar surut.
Sementara itu, Bayu Trihaksoro, Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur mengatakan sudah melakukan pembersihan sungai buntung dan akan menurunkan alat berat.
Untuk diketahui, banjir yang terjadi di Kecamatan Waru Sidoarjo pasca Sungai Buntung di Kecamatan Waru meluap usai hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Banjir menerjang 5 desa di Kecamatan Waru, yakni Desa Waru, Desa Bungurasih, Desa Sawotratap, Desa Pepelegi dan Desa Kedungrejo.(Ayul Andim)
Editor : M Fakhrurrozi