Program Jatim Joss hadir dengan tema "Nawa Bhakti Satya: Modal Jatim Mendunia Tahun 2045". Dialog ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, yaitu Kabid Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim, Lucky Kristian, SE., MM, Pengamat Pembangunan Daerah, Ir. Hadi Prasetyo, dan Sri Wahyuni, S.Kep, Wakil Ketua DPRD Jatim. Dialog ini memberikan gambaran komprehensif tentang program Nawa Bhakti Satya dan tantangan yang dihadapi Jawa Timur dalam mewujudkan visi "Jatim Mendunia di Tahun 2045".
Lucky Kristian menyoroti tiga strategi utama Disperindag Jatim. Pertama, stabilisasi harga bahan pokok menjelang Idul Fitri dengan pengawasan dan penyediaan sembako murah. Kedua, promosi produk IKM melalui misi dagang dalam dan luar negeri. Ketiga, ekspor buah khas Jatim ke ASEAN.
“Kami sudah menindaklanjuti hal ini dengan mengadakan webinar bersama pelaku usaha dan atase perdagangan. Bulan lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Thailand, dan pada 19 Maret mendatang, kami akan mengadakan webinar dengan Vietnam. Jika ada kecocokan, kami akan lanjutkan ke tahap business matching dan kontrak dagang,” jelas Lucky.
Hadi Prasetyo menyoroti pentingnya penyelarasan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita dalam konteks RPJPN menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Jawa Timur perlu fokus pada strategi dan program prioritas, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
"Jawa Timur harus fokus dan sistematis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% di tahun 2029," tegas Hadi.
Hadi Prasetyo juga menyoroti peran Jawa Timur sebagai gerbang Nusantara baru, terutama dalam mendukung IKN. Menurutnya, Jawa Timur perlu memanfaatkan peluang di sektor maritim dan logistik.
"Jawa Timur mempunyai peluang besar di sektor ekonomi biru dan maritim. Kita harus pandai-pandai mengambil posisi dalam perkembangan ekonomi global," jelas Hadi.
Di sisi lain, Lucky Kristian memaparkan strategi Disperindag Jatim dalam meningkatkan ekspor, antara lain hilirisasi produk, peningkatan kelas IKM, dan perluasan pasar non-tradisional. Ia juga mencatat keberhasilan program Desa Devisa dalam mendorong ekspor produk lokal.
"Kita berupaya melakukan hilirisasi produk, seperti kakao yang diolah menjadi cokelat dan dicampur cabe. Diekspor ke Jepang untuk obat di musim dingin," ungkap Lucky.
Wakil ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni yang hadir secara daring menambahkan, DPRD Jatim siap mendukung kebijakan strategis pemerintah provinsi. Ia optimis program Nawa Bhakti Satya akan semakin efektif dan berdampak luas bagi masyarakat.
"Nawa Bhakti Satya telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Jawa Timur. DPRD siap mendukung agar program ini semakin efektif," kata Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan daya saing tenaga kerja dan optimalisasi sektor pertanian.
"Perlu sinergi dan kolaborasi agar program Nawa Bhakti Satya bisa membawa manfaat luas bagi rakyat," ujar Sri Wahyuni.
Program Jatim Joss tayang di JTV setiap hari Senin, Pukul 18.00 WIB.
Saksikan dialognya lebih lengkap disini:
Editor : A. Ramadhan