NGAWI - Warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang hancur di atas perlintasan kereta api, pada Minggu (29/9/2024).
Diketahui, kencangnya laju kereta membuat potongan tubuh korban berceceran di sepanjang rel hingga radius dua ratus meter.
Petugas Kepolisian Sektor Widodaren bersama sejumlah relawan segera datang ke lokasi setelah menerima laporan dari warga sekitar.
Mereka langsung mengevakuasi potongan tubuh korban dan dikumpulkan ke dalam kantong mayat untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soeroto Ngawi guna keperluan visum.
Baca Juga : Warga Pasuruan Digemparkan Penemuan Mayat Pria Mengapung di Sungai Kembeng
Di lokasi kejadian, petugas juga menemukan sehelai pakaian berwarna biru yang diduga milik korban. Namun, tidak ditemukan identitas atau dokumen apapun yang bisa membantu mengungkap identitas pria tersebut.
Menurut keterangan dari sejumlah warga, korban diduga tertabrak oleh kereta api kargo dengan rute Jakarta menuju Malang.
Slamet Riyadi, salah seorang relawan yang ikut membantu evakuasi, menyatakan bahwa warga sekitar tidak mengenali pria tersebut dan tidak mengetahui bagaimana korban bisa berada di rel saat kejadian.
Baca Juga : Geger! Warga Ngawi Temukan Mayat di Hutan Jati, Kepala Terpisah dari Tubuh
"Untuk warga sendiri tidak ada yang mengenali korban." ungkapnya.
Polisi juga masih menyelidiki motif di balik peristiwa ini, apakah murni kecelakaan atau ada faktor lain yang memengaruhi.
Sementara itu, pihak RSUD Dokter Soeroto Ngawi melakukan visum terhadap jasad korban dengan tujuan membantu identifikasi lebih lanjut.
Baca Juga : Pria Tanpa Identitas Tewas Tersambar Kereta di Ngawi
Hingga kini, polisi mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenal pria dengan ciri-ciri tersebut untuk melapor ke Polsek Widodaren.
Proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian guna mengungkap identitas serta penyebab pasti kecelakaan tragis ini.(Ito Wahyu/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe