SURABAYA - Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (23/10/2024) malam, menyajikan pertandingan sengit antara Persebaya dan PSM Makassar.
Gol awal PSM di menit ke-16 dan gol penyama dari Persebaya di babak pertama membuat pertandingan semakin sengit.
Namun, momen kontroversial terjadi ketika gol Flavio Silva di menit ke-88 tidak disahkan.
PSM Makassar terlebih dahulu unggul lewat sundulan Yuran Fernandes pada menit ke-16.
Baca Juga : Kalahkan PSM, Persebaya Tempel Ketat Dewa United dan Persib Bandung
Persebaya berusaha keras menyamakan kedudukan, dan berhasil imbang melalui tendangan bebas Mohamed Rashid sebelum babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Flavio Silva sempat mencetak gol yang seharusnya membawa Persebaya unggul, namun wasit Candra menganulirnya setelah pemeriksaan VAR menyatakan offside.
Flavio yang sudah merayakan golnya pun harus kecewa saat keputusan tersebut diumumkan.
Baca Juga : Liga I, PSM Makassar vs Persebaya 0-0 di Babak Pertama
Pelatih Persebaya, Paul Munster, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan wasit yang dinilai merugikan timnya.
Ia menekankan bahwa kualitas wasit menjadi salah satu faktor yang memengaruhi performa liga.
"Gol Yuran? Offside? Saya melihat semuanya. Gol Flavio? Ya, offside. Tapi kenapa VAR tidak diperiksa di GBT? Di luar sini, semuanya diperiksa. Di sini? Tidak ada perubahan," ujarnya frustrasi.
Baca Juga : Hasil Liga 1: Ditaklukkan PSM 1-3, Madura United Turun Satu Peringkat
Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, bersyukur meskipun hanya mendapatkan satu poin. Ia juga mengeluhkan keputusan wasit yang dianggap kurang baik.
"Kami banyak pemain yang tidak 100% fit. Kami beruntung bisa mencetak gol pertama, tapi kami harus lebih baik di depan gawang," ungkapnya.
Meskipun pertandingan berakhir imbang, Persebaya tetap memimpin klasemen dengan 18 poin, sedangkan PSM Makassar berada di urutan keempat dengan 16 poin.
Baca Juga : Jamu PSM Makassar, Madura United Ingin Segera Keluar dari Zona Degradasi
Kontroversi wasit menjadi sorotan, menimbulkan harapan akan perbaikan di pertandingan-pertandingan mendatang.(Nanda Andrianta/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe