BOJONEGORO - Kericuhan hingga diberhentikannya debat perdana Pilkada Bojonegoro tahun 2024, pada Sabtu lalu, menjadi perhatian publik.
Pengamat Politik Bojonegoro, Muhammad Roqib menyayangkan insiden yang terjadi pada debat publik perdana Pilkada Bojonegoro tersebut. Debat yang semestinya menjadi panggung bagi paslon untuk menyampaikan visi misi maupun gagasan program.
“Tapi yang ada justru terciderai dengan proses yang berjalan ricuh, dan tidak memiliki substansi debat yang semestinya,” jelasnya kepada JTV, Kamis (24/10/2024).
Menurut Roqib, setelah kejadian itu KPU Bojonegoro harus segera bersikap, dan segera mengundang kedua pasangan calon serta tim, untuk merumuskan serta menyepakati bersama debat publik yang akan datang.
Baca Juga : Polres Bojonegoro Amankan 20 Tersangka Judi Online
“Pelaksanaan debat sangat penting agar masyarakat bojonegoro bisa mengetahui, calon bupati dan wakil bupati yang memang benar-benar dikehendaki oleh rakyat untuk memimpin Bojonegoro 5 tahun kedepan,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, pelaksanaan format debat antar Calon Wakil Bupati Bojonegoro pada Sabtu lalu, berlangsung ricuh dan harus diberhentikan. Pasalnya, Calon Wakil Bupati nomor urut 1 Farida Hidayati, mengajak pasangannya Teguh Haryono untuk mendampinginya menyampaikan visi misi.
Baca Juga : Pengajuan Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Bojonegoro Turun
Keberadaan Teguh di podium, lantas membuat moderator mencoba menempuh interupsi, namun interupsi tersebut tidak diindahkan dan membuat suasana debat menjadi tidak terkendali. (edo/rok)
Editor : JTV Bojonegoro