Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di wilayah Jawa Timur akan terjadi mulai Oktober 2024.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jatim, Anung Suprayitno, dalam konferensi pers secara daring, Senin (30/9/2024).
"Sebagian besar dari wilayah Jatim sebanyak 66 persen dari zona musim baru memasuki musim hujan," ujarnya.
Awal musim hujan di wilayah Jawa Timur diprediksi bervariasi mulai dasarian I September hingga dasarian III Desember.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Ragam Tari di Jawa Timur
Wilayah paling awal memasuki hujan adalah bagian tenggara Malang dan barat daya Lumajang yang sudah terjadi pada dasarian I September.
Sebagian besar wilayah Jawa Timur akan memasuki musim hujan pada Oktober dengan sebanyak 23 zona musim.
Wilayah tersebut di antaranya Kabupaten dan Kota Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Madiun, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.
Baca Juga : KPU Jatim Ajak Semua Elemen Jaga Keamanan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
Kemudian, sebanyak 49 zona musim akan mulai hujan pada November. Wilayah tersebut meliputi Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Kediri, Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, dan Tulungagung.
Sementara, wilayah paling lambat memasuki musim hujan adalah bagian timur Situbondo dengan baru masuk pada dasaran I Desember.
Lebih lanjut, Anung menuturkan bahwa musim hujan di Jawa Timur mengalami curah hujan normal akan berada di sekitar 1.000–2.500 mm.
Baca Juga : Debat Ketiga Pilgub Jatim 2024 Digelar Hari Ini, Angkat Tema Akselerasi Pembangunan Infrastruktur
"Sifat musim hujan di Jawa Timur 2024-2025 relatif tidak mengkhawatirkan kering dan tidak ada indikasi lebih kering dibandingkan normalnya. Artinya, kita masih di batas aman di level normal hingga lebih basah," imbuhnya.
Sementara, untuk puncak musim hujan akan terjadi di pengujung Desember 2024. Namun, sebagian besar baru akan terjadi pada Januari dan Februari 2025.
Maka dari itu, Anung mengimbau untuk pemerintah dan masyarakat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi masa peralihan selama periode 2024-2025.
Baca Juga : Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba Lapas, Tangkap 4 Tersangka dan Sita 85 Gram Sabu
"Biasanya di awal-awal musim hujan itu akan sangat banyak dijumpai hujan-hujan ekstrem dimohon kehati-hatiannya dan kesiapsiagaannya," kata Anung menambahkan.
"Kami juga mengimbau untuk pemerintah dapat lebih optimal untuk mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini," imbuhnya.
Editor : Khasan Rochmad