LUMAJANG - Banjir lahar Gunung Semeru kembali menerjang aliran Sungai Regoyo di bawah Jembatan Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Minggu (23/11) sore. Banjir lahar ini memicu letusan sekunder yang menyebabkan kolom abu membumbung tinggi dan menutup akses penghubung Lumajang–Malang. Ironisnya, peristiwa berbahaya tersebut justru menjadi tontonan warga yang mendekat ke area jembatan.
Letusan sekunder terjadi ketika material erupsi yang masih panas di dasar sungai terkena aliran banjir lahar, menghasilkan abu vulkanik pekat yang menyelimuti jembatan. Situasi ini memaksa petugas kepolisian dan relawan menghalau warga yang berkerumun agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Setelah kondisi mereda, arus lalu lintas di jembatan diberlakukan sistem buka-tutup karena jalan tertutup abu vulkanik dan menjadi licin. Petugas turut membantu pengendara melintas dengan aman.
Anggota Satlantas Polres Lumajang, Bripka Arik, menjelaskan bahwa letusan sekunder dipicu material panas sisa erupsi yang terkena banjir lahar dengan amplitudo mencapai 40 milimeter. Pihaknya membantu membersihkan jalan yang tertutup abu vulkanik tebal akibat lahar dingin yang meluncur dengan kecepatan 35–40 kilometer per jam.
Baca Juga : Warga Bopong Motor Terjang Banjir Lahar
"Kami bersama BPBD dan PU juga menyiram jalan yang tertutup abu agar tidak licin, sehingga pengendara bisa melintas dengan aman. Untuk lalu lintas kami lakukan sistem buka tutup sesuai kondisi di lapangan," ujarnya.
Petugas mengimbau warga agar tidak mendekati area aliran lahar dan titik rawan letusan sekunder untuk menghindari risiko kecelakaan maupun gangguan pernapasan akibat abu vulkanik. (Fadillah Putri)
Baca Juga : Dua Truk Tambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Semeru
Editor : M Fakhrurrozi



















