Kelaparan dan lari ke hutan akhirnya pembunuh nenek di kecamatan Krucil kabupaten Probolinggo menyerahkan diri. Selain kelaparan, pelaku juga dihantui rasa bersalah telah membantai korban yang hidup sebatang kara.
Pelarian Budiono (50) pembunuh nenek nur Nur Halima (65) warga desa Bremi ecamatan Krucil kabupaten Probolinggo yang lari ke dalam hutan usai membantai korban akhirnya menyerah.
Pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi setempat yang dampingi sejumlah warga yang menemukan pelaku keluar dari persembunyiannya.
Di hadapan polisi, pelaku mengaku kelaparan saat lari ke dalam hutan. Selain itu selama dalam pelarian dia selalu dihantui rasa bersalah telah membunuh korban dengan cara keji.
Baca Juga : HUT Kota Kraksaan Kirab Belasan Tumpeng Gunungan
Pelaku juga mengaku gelap mata karena dituduh telah menebang dan mencuri pisang milik korban. Dari sanalah dirinya langsung menghabisi korban di ruang dapur rumahnya.
”Saya dituduh nebang dan mencuri pisang, sampai saya gelap mata. saya membunuh pakai celurit saya sendiri. usai membunuh saya ndak tau lari kemana, pokok lari. saya menyerahkan diri karena kelaparan”, ucap Budiono dalam bahasa Madura kepada polisi.
Sementara menurut Iptu Putra Adi Fajar Winarsa, Kasat Reskrim Polres Probolinggo menyatakan pihaknya masih terus mendalami kasus pembunuhan tersebut. Untuk motif karena pelaku sakit hati dituduh mencuri pisang oleh korban.
Baca Juga : Kepala DPMPTSP Angkat Bicara Anaknya Diamankan Satpol PP
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku terancam pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang nenek berusia 65 tahun pedagang pisang warga desa Bremi kecamatan Krucil kabupaten Probolinggo tewas bersimbah darah dibantai tetangganya atas tuduhan mencuri pisang.
Editor : Ferry Maulina