SURABAYA - Kabar duka datang dari Vatikan. Vatikan mengumumkan pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus telat wafat pada Senin pagi waktu setempat. Kabar duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, dalam pernyataan resmi melalui video di saluran TV Vatikan.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujar Kardinal Farrell. “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.”
Reuters melaporkan, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhir hanya sehari setelah kemunculan publik pertamanya pada 23 Maret lalu, sejak keluar dari rumah sakit karena menjalani perawatan selama 38 hari akibat pneumonia.
Pada Minggu Paskah, Paus terlihat menyapa umat di Lapangan Santo Petrus dari mobil kepausan, serta memberikan berkat khusus yang pertama sejak Natal lalu.
Ucapan duka dan penghormatan mengalir dari seluruh penjuru dunia. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memuji keteladanan Paus Fransiskus dalam menunjukkan kasih dan kepedulian terhadap kaum tertindas.
“Ia menginspirasi jutaan orang, bahkan di luar Gereja Katolik, dengan kerendahan hati dan cintanya yang tulus untuk mereka yang kurang beruntung,” ungkapnya.
Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta, yang negaranya sempat dikunjungi Paus pada September 2024 dalam perjalanan luar negeri terpanjang sepanjang masa kepemimpinannya, menyebutnya sebagai sosok dengan “warisan kemanusiaan, keadilan, dan persaudaraan sejati.”
Paus Fransiskus sempat melakukan perjalanan Apostolik ke Asia Pasifik pada September 2024 silam. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi, pada 4 hingga 6 September 2024. Paus Fransiskus sempat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara dan mengunjungi Gereja Katedral.
Paus Fransiskus terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio. Ia terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Sosok asal Argentina ini mengejutkan banyak pengamat Gereja karena dikenal sederhana dan dekat dengan kaum miskin. Ia memilih tinggal di wisma komunitas, bukan di apartemen megah Paus di Istana Apostolik, demi kesehatan psikologisnya.
Paus Fransiskus menjadi tokoh global yang disegani. Ia aktif mendorong dialog lintas agama, membela kaum marginal seperti para migran, serta berperan besar dalam membentuk masa depan Gereja melalui penunjukan hampir 80% kardinal pemilih Paus berikutnya.
Editor : A. Ramadhan