SURABAYA - Vatikan akan memasuki masa Novendiale, atau masa berkabung selama sembilan hari, sebagai bagian dari rangkaian tradisi sakral pasca wafatnya Paus. Periode ini menandai penghormatan terakhir bagi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus masa transisi menuju pemilihan Paus baru.
Masa Novendiale dimulai segera setelah kematian Paus dikonfirmasi oleh Camerlengo, Kardinal Kevin Farrell. Ia akan memanggil nama Paus tiga kali. Setelah tidak ada respons, ia akan memerintahkan penghancuran cincin kepausan sebagai simbol berakhirnya masa kepemimpinan Paus. Apartemen pribadi Paus pun disegel untuk menjaga dokumen penting.
Selama masa berkabung, Vatikan dan gereja-gereja Katolik di seluruh dunia menggelar Misa Requiem dan doa khusus. Jenazah Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus, di mana umat dan para pemimpin dunia bisa memberikan penghormatan terakhir.
Tahapan ini juga menandai dimulainya sede vacante, atau masa kosongnya takhta kepausan. Dalam periode ini, Gereja dipimpin sementara oleh Dewan Kardinal secara administratif. Mereka tidak boleh membuat keputusan besar sampai Paus baru terpilih.
Pemakaman Paus dilakukan antara hari keempat hingga keenam setelah wafat. Upacara ini biasanya berlangsung di Lapangan Santo Petrus dan dihadiri oleh para pemimpin dunia serta tokoh-tokoh penting dari berbagai agama dan negara.
Setelah masa berkabung selesai, para Kardinal berkumpul dalam konklaf untuk melakukan proses pemilihan Paus baru yang dilakukan secara tertutup. Dari sinilah, Gereja Katolik akan memasuki babak kepemimpinan baru pasca Paus Fransiskus.
Novendiale bukan hanya menjadi momen berkabung, melainkan juga ritual penting dalam suksesi kepemimpinan Gereja Katolik, yang berpuncak pada pemilihan pemimpin baru umat Katolik sedunia.
Seperti diberitakan, Vatikan secara resmi mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus, pada Senin pagi waktu setempat. Kabar duka tersebut diumumkan melalui video di saluran TV Vatikan oleh Kardinal Kevin Farrell. “Saudara-saudari terkasih, dengan penuh duka saya umumkan bahwa Bapa Suci kita, Fransiskus, telah meninggal dunia. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa.”(*)
Editor : A. Ramadhan