LUMAJANG - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Senin (22/9/2025) pagi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi pertama terjadi pukul 05.28 WIB dengan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko, condong ke arah barat daya dan barat, dengan durasi dua menit 19 detik.
Dua letusan berikutnya terjadi pukul 07.44 WIB dan 07.59 WIB, masing-masing menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyebutkan, erupsi tersebut masih berada dalam radius aman dan tidak menimbulkan dampak langsung. Meski begitu, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa masih berstatus Level II (Waspada). Artinya, potensi letusan, luncuran awan panas, hingga banjir lahar bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Setinggi 1200 Meter Mengarah ke Utara
Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya para penambang pasir.
“Kami menghimbau masyarakat, terutama penambang pasir, agar selalu waspada. Saat ini masih musim kemarau basah, puncak Semeru sering diguyur hujan deras sehingga potensi banjir lahar bisa terjadi sewaktu-waktu,” ujarnya.
Baca Juga : PVMBG Ungkap Penyebab Lubang Misterius di Blitar, Ternyata Akibat Aktivitas Kapur
Sementara itu, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius delapan kilometer dari puncak. (Nevenia)
Baca Juga : Gunung Semeru Keluarkan 24 Kali Letusan dalam 6 jam Terakhir
Editor : M Fakhrurrozi