SURABAYA - Pandemi covid 19 sempat melumpuhkan seluruh sektor hingga melemahkan perekonomian Jawa Timur. Namun dengan semangat optimis Jatim Bangkit yang digaungkan Gubernur Jatim, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim berhasil mengimplementasikan dan mewujudkan bangkit pemulihan ekonomi, bangkit pembangunan manusia, bangkit penyediaan lapangan kerja dan bangkit dalam pengentasan kemiskinan.
Selama kepemimpinan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Bappeda Jatim menjadi motor penggerak dalam pemulihan ekonomi Jawa Timur, terutama pasca pandemi covid 19. Bappeda Jatim berhasil menggerakkan seluruh sektor mulai agro industry pariwisata dan investasi untuk kembali bangkit memulihkan ekonomi.
Hal ini dilakukan agar mampu menyerap tenaga kerja yang sempat kehilangan pekerjaan, sekaligus menggerakkan usaha-usaha lain yang terkait. Terbukti, setelah angka pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2020 sempat minus saat pandemi, kini kembali meroket mengalahkan nasional.
Angka pertumbuhan Jatim pada tahun 2020 yang sempat minus 2,33% akibat pandemi covid 19, akhirnya mampu tumbuh di angka 3,56 % di tahun 2021 dan terus meningkat di angka 5,34 % di tahun 2022 dan mampu meroket di angka 5,24 % pada triwulan kedua tahun 2023 hingga mengalahkan nasional.
Baca Juga : Demi Bertahan Hidup, Seorang Nenek di Sampang Terpaksa Menjadi Pemulung
M. Yasin, Kepala Bappeda Jatim mengatakan, bangkitnya ekonomi berkat Gubernur Khofifah yang mampu menggerakkan agro industri, pariwisata dan investasi. Ketiga industri ini memberikan kontribusi PDRB yang paling tinggi.
“Ekonomi kita sempat terpuruk hingga minus. Alhamdulillah, agro industri, pariwisata dan investasi bangkit dengan memberikan kontribusi PDRB yang paling tinggi. Alhamdulillah, saat ini bangkitnya sekor ekonomi tumbuh diatas rata-rata nasional,” ujarnya.
M. Yasin mengungkapkan, industry pengolahan memberikan kontribusi pada PDRB 30 %, untuk industry perdagangan 18 % dan pertanian 11 %. Tidak hanya pertumbuhan ekonomi Jatim yang bangkit dan berhasil meroket, indeks pembangunan manusia Jatim juga berhasil mengalami kebangkitan.
Baca Juga : Peringati HUT ke-78 RI, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Berjuang Melawan Kemiskinan
Peningkatan akses pendidikan mulai menengah atas hingga pendidikan layanan khusus, peningkatan kualitas profesionalisme dan berbagai peningkatan mampu mendorong IPM Jatim naik. Jika tahun 2020, IPM Jatim di angka 71,71 %, namun tahun 2022 meningkat di angka 72,75 %.
“Ibu Gubernur memberikan perhatian sangat serius terhadap pulihnya kesehatan manusia. Maka dengan berbagai upaya, kita telah lakukan pelayanan kesehatan sampai ke tingkat paling bawah di desa-desa, dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara baik dan cepat,” tambah M. Yasin.
Tidak hanya pelayanan di bidang kesehatan, Bappeda Jatim juga meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan. Diantaranya pendidikan gratis berkualitas di tingkat SMA. Tidak hanya di tingkat SMA, Bappeda Jatim juga mendorong semua kabupaten/kota memberikan pelayanan pendidikan gratis mulai tingkat SD dan SMP.
Baca Juga : Belum Puas Kinerja OPD, Bupati Aji Ajak Kades Ikut Turunkan Kemiskinan di Pacitan
“Dan Alhamdulillah, IPM kita pada saat covid di tahun 2020 71,71 % dan sekarang tahun 2022 72,75 %,” tambahnya.
Dengan meningkatkan IPM di Jatim, lanjut M. Yasin, penyediaan lapangan pekerjaan pun berhasil diwujudkan. Tingkat pengangguran terbuka di Jatim tahun 2020 sebesar 5,84 % mampu ditekan menjadi 5,74 % di tahun 2021. Bahkan tahun 2022 turun menjadi 5,49 % dan kembali turun drastis di tahun 2023 menjadi 4,33 %.
Begitu juga dalam pengentasan kemiskinan di Jatim, dengan berbagai program, mulai dari sikronisasi program penanggulangan kemiskinan antar pusat dan daerah meningkatkan keberlangsungan usaha mikro dan kecil hingga meningkatkan pembangunan pemberdayaan dan pembinaan masyarakat desa dan berbagai program yang diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan yang mampu menjadikan Jawa Timur tertinggi secara nasional dalam menurunkan kemiskinan sebesar 383.92 jiwa.
Baca Juga : Dengan Semangat Optimis Jatim Bangkit, Bappeda Jatim Sukses Turunkan Angka Pengangguran dan Kemiskinan
“Kita sadar bahwa covid telah membawa kenaikan kemiskinan yang sangat siginifikan baik di perkotaan maupun pedesaan. Oleh karena itu, kita terus berupaya melakukan upaya penanggulangan kemiskinan secara efektif dan efisien melalui berbagai program. Dan, Alhamdulillah Ibu Gubernur telah berhasil menurunkan angka kemiskinan berturut-turut tertinggi secara nasional,” paparnya.
Bappeda Jatim akan terus bersinergi dengan Pemerintah pusat maupun kabupaten/ kota dalam membangun perencanaan dan terus mengoptimalkan berbagai program untuk optimis Jatim Bangkit terus melaju. (Dewi Imroatin)
Angka Pertumbuhan Jatim :
Baca Juga : Inflasi Terjaga, Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Batu Terendah di Jatim
Tahun 2020 : -2,33%
Tahun 2021 : 3,56 %
Tahun 2022 : 5,34 %
Triwulan 2 tahun 2023 : 5,24 persen
tingkat pengangguran terbuka (tpt) jatim
Tahun 2020 : 5,84 %
Tahun 2021 : 5,74 %
Tahun 2022 : 5,49 %
Tahun 2023 : 4,33 %
Editor : M Fakhrurrozi