PROBOLINGGO - Degan atau buah kelapa muda tidak hanya bisa disajikan secara langsung dengan dicampur es batu melainkan bisa diolah dengan cara dibaka. Di kota Probolinggo sebuah kedai menyajikan degan bakar rempah dimana degan yang sudah dibakar dicampur racikan rempah seperti susu, telur ayam kampung dan beberapa ramuan lain. Minuman yang satu ini pas dinikmati saat musim penghujan. Selain itu degan bakar rempah bisa meningkatkan vitalitas kaum pria.
Musim penghujan identik dengan cuaca dingin dan diperlukan minuman yang menghangatkan tubuh. Mungkin minuman yang satu ini perlu anda cob namanya degan bakar rempah, minuman pas saat musim penghujan.
Kedai Wahyu yang berada di jalan Kyai Hasan Genggong kelurahan Sukoharjo kecamatan Mayangan kota probolinggo. Salah satu kedai yang menyajikan degan bakar rempah. Sebelum disajikan, degan atau kelapa muda dibakar menggunakan tong.
Usai dibakar selama 30 menit, isi kelapa muda dipisahkan dengan tempurungny. Selanjutnya dicampur dengan racikan rempah, susu, telur ayam kampung dan beberapa ramuan lainnya. Ada dua cara dalam penyajian. Menggunakan gelas atau langsung diminum dari buahnya.
Baca Juga : Degan Bakar Minuman Pas Saat Musim Hujan
Pada musim penghujan seperti sekarang ini, kedai degan bakar milik Ferdi Wahyu Pratama (23) selalu ramai dikunjungi warga. Dia bersama Linda Mardiyanti (51) ibunya sudah 3 tahun ini membuka kedai degar bakar rempah.Buka mulai pukul 18.00 sore hingga tengah malam bisa menghabiskan 70 buah kelapa muda dalam semalam. Rata-rata perhari bisa mencapai 60 pembeli.
Selain bisa mencegah bahkan mengobati beberapa penyakit, seperti darah tinggi, gula darah, hingga menetralkan racun, degan bakar juga bisa menambah vitalitas kaum pria. Saatnya menikmati degan bakar.... hemmm.... air kelapa muda bercampur susu dan rempah membuah tubuh langsung hangat.
Penasaran ingin mencoba minuman kesehatan yang satu ini datang saja ke kedai Wahyu yang berada di jalan Kyai Hasan Genggong kota Probolinggo. Untuk harganya mulai Rp.15 ribu hingga diatas Rp. 20 ribu tergantung jumlah telurnya. (Farid Fahlevi).
Editor : Ferry Maulina