SURABAYA - Peringatan hari buruh atau Mayday diperingati ribuan buruh dari berbagai Serikat dengan menggelar aksi di depan kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (1/5/2024) sore.
Mengusung tema “Mayday 2024 : Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten” dengan tag line Mayday is “Terampil” Day, para buruh berorasi menyampaikan berbagai tuntutan.
Diantaranya menuntut Pemerintah Pusat mencabut Omnibus Law Cipta Kerja, menolak kenaikan cukai rokok dan kenaikan bagi hasil rokok.
Selain itu, masih banyak perusahaan yang melanggar Perda terkait UMK (upah minimum kab/kota). Bahkan, ada perusahaan yang tidak memberikan perlindungan BPJS pada pekerjanya.
Buruh berharap Pemerintah lebih ketat dan tegas dalam menerapkan Perda.
Aksi para buruh ini ditemui langsung oleh PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan sejumlah anggota DPRD Jatim.
PJ Gubernur Adhy Karyono berjanji mengakomodir tuntutan buruh.
Baca Juga : Bus Transjatim Koridor IV Resmi Beroperasi, Ada Promo Gratis Selama Sepekan
"Kami di sini bersama Pak Kapolda, Pak Pangdam 5 Brawijaya, bersama-sama juga dengan BPJS kesehatan, BPJS tenaga Kerja dan juga ada perwakilan bapak Ibu sekalian dari 23 organisasi buruh serikat pekerja, kami sudah melakukan diskusi atas seluruh permintaan dan usulan yang disampaikan oleh perwakilan buruh. Dan Pemerintah provinsi Jawa Timur hampir 99 persen sebetulnya setuju dan akan tampung 12 usulan dan tuntutan panjenengan semua,” ujar Adhy Karyono.
Hari Buruh pada tahun ini lebih menekankan kata kebersamaan yang memiliki makna besar dalam hubungan industrial. Kebersamaan dalam hal ini meliputi beberapa unsur. Yakni Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh.
Kebersamaan sangat penting untuk keberlangsungan pekerja maupun pengusaha. Diharapkan melalui kebersamaan ini akan tercipta hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
Baca Juga : Pj. Gubernur Adhy Lepas Ekspor Produk Unggulan Jatim ke Empat Negara, Totalnya Tembus Rp 1,3 Miliar
Sekaligus mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, semua pihak bekerja bersama membangun kemitraan yang produktif.
Setiap tahun ketenagakerjaan di Jawa Timur mengalami peningkatan. Untuk jumlah angkatan kerja di Jawa timur tahun 2022 sebanyak 22,70 orann. Tahun 2023 naik menjadi 23,87 juta orang atau mengalami peningkatan 99,75 ribu orang.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Jatim juga mengalami peningkatan. Tahun 2021 di angka 70 persen naik menjadi 71,23 persen di tahun 2022. Sementara di tahun 2023 naik menjadi 72,56 persen.
UMP (Upah Minimum Provinsi) Jatim tahun 2022 di angka Rp 1.891.567. Tahun 2023 menjadi Rp 2.040.244 dan tahun 2024 naik menjadi Rp 2.165.244.
Tingkat pengangguran terbuka (tpt) di Jatim tahun 2021 di angka 5,74 persen turun menjadi 5,49 persen di tahun 2022. Dan terus turun di tahun 2023 di angka 4,88 persen.
Dalam aksi demo itu juga disampaikan terkait Marsinah sebagai tokoh pejuang buruh yang akan diperbagus lokasi patung Marsinah di Nganjuk. Selain itu, Pemprov Jatim bersama seluruh elemen akan terus berjuang meningkatkan kesejahteraan buruh.
Baca Juga : Pj. Gubernur Adhy Targetkan Seluruh Kab/Kota Jatim Raih Penilaian Tertinggi Pelayanan Publik dari Ombudsman
Setelah menerima usulan para buruh, PJ Gubernur juga menyerahkan santunan kerja, santunan kematian sekaligus memotong tumpeng dan kue yang diberikan langsung kepada buruh yang melakukan aksi demo.(Dewi Imroatin)
Editor : M Fakhrurrozi