SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 70 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Reklame.
Penerbitan Perwali ini merupakan komitmen Pemkot Surabaya terhadap keberlanjutan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menuturkan bahwa Perwali ini merupakan turunan dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2019 yang mengatur titik-titik penataan reklame. .
"Jadi, Perwali ditujukan untuk penataan, mana area yang boleh dan tidak diperbolehkan," ujar Eri Cahyadi.
Baca Juga : Tiga ABK Kapal Diadili Atas Kasus Penyelundupan Satwa Langka Papua
Menurutnya, Perwali Penyelenggaraan Reklame tahun 2024 ini bertujuan untuk mencegah adanya pemasangan reklame liar, terutama di taman dan RTH.
Dalam Perwali ini, juga diatur bagaimana tanggung jawab penyelenggara reklame untuk merawat estetika taman.
"Dengan ini, kita memiliki dasar untuk mengelola taman. Ketika ada reklame di sana (taman atau RTH), maka perawatan akan dibebankan kepada penyelenggara," imbuhnya.
Baca Juga : Pameran Two Nations: A Friendship is Born, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia
Harapannya, ketika taman dikelola oleh pihak lain di luar Pemkot Surabaya, maka biaya operasional perawatan taman akan berkurang.
Hal ini membuat anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk hal lainnya, seperti intervensi kepada warga miskin atau penanganan stunting.
"Jadi, mereka tidak hanya mendirikan, tetapi juga merawat tamannya sehingga anggaran yang kita punya bisa diefisiensikan dan dialihkan kepada hal lainnya," kata Eri lagi.
Baca Juga : COLORISE Hadirkan Kolaborasi Seni dan Mode untuk Anak Difabel
Lebih lanjut, Eri menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi terkati Perwali Penyelenggaraan Reklame kepada masyarakat.
Nantinya, ketika Perwali sudah berjalan, Eri berharap anggaran opersional taman bisa ditekan hingga 40 persen.
"Inikan masih awal dan terus kita sosialisasikan. Kalau sudah bisa dimanfaatkan, operasionalnya diperkirakan bisa menyusut 30 sampai 40 persen," lanjtunya.
Baca Juga : Festival Sinema Prancis Hadir di 13 Kota Termasuk Surabaya, Sajikan Film Gratis untuk Para Sinefil
"Nah, anggaran itu bisa dialokasikan untuk orang tidak mampu," tuturnya lagi.
Editor : Khasan Rochmad