SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis pernyataan resmi mengenai cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur sepekan ke depan.
Potensi cuaca ekstrem ini berlangsung mulai 23–29 Desember 2024 mendatang. Sejumlah wilayah diharap waspada mengingat sudah memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Daftar wilayah tersebut meliputi Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Kota dan Kabupaten Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, wilayah lain juga berpotensi dilanda cuaca ekstrem adalah Jombang, Lamongan, Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Gresik, Kota Batu, Sidoarjo, Surabaya,
Baca Juga : East Java Heritage Party, Bentuk Kepedulian dan Perayaan Warisan Budaya Indonesia
Cuace ekstrem juga melanda wilayah Probolinggo, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Malag, Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan.
Wilayah yang akan terdampak di Jawa Timur ini merata sehingga diimbau waspada terkait adanya bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga hujan es.
Saat ini, mayoritas wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan. Ditambah lagi, terdapat fenomena gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Equatorial Rossby yang melintas.
Baca Juga : Pesona Desa Wisata Terbaik Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi
Selain itu, terdapat seruakan massa udara yang dari Asia yang melintas sehingga menumbuhkan awan-awan hujan lebih banyak.
Selama sepekan ke depan, BMKG mengimbau, terutama kepada wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing lebih waspada terhadap bencana yang berpotensi datang.
Dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem ini bisa seperti jalanan yang licin, hujan lebat disertai angin kencang dan petir, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.
Baca Juga : 5 Alat Musik Tradisional Khas Jawa Timur
Masyarakat diimbau waspada ketika akan beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, BMKG meminta masyarakat tetap berjaga ketika periode cuaca ekstrem ini.
Editor : Khasan Rochmad