LUMAJANG - Upaya antisipasi bencana susulan akibat aktivitas Gunung Semeru terus dilakukan. Belasan alat berat dikerahkan untuk membangun tanggul dan sudetan di hulu aliran lahar Semeru, tepatnya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Rabu (26/11/2026).
Infrastruktur ini ditujukan untuk melindungi kawasan permukiman warga dari ancaman banjir lahar dan luberan erupsi.
Sedikitnya 15 alat berat dari Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas diterjunkan untuk melakukan normalisasi sungai aliran lahar.
Petugas membangun tanggul sepanjang 300 meter dengan tinggi sekitar tujuh meter, serta sudetan sepanjang 500 meter dengan kedalaman 10 meter sebagai jalur alternatif aliran lahar.
Kepala Bidang Sungai, Waduk, dan Pantai Dinas PU SDA Jawa Timur, Mohammad Waziruddin, menjelaskan bahwa sudetan ini berfungsi untuk mengalihkan aliran lahar agar tidak memasuki kawasan permukiman.
“Kita membuat sudetan sepanjang 500 meter dengan kedalaman 10 meter. Nantinya bila sudetan ini selesai, aliran lahar diharapkan bisa melewati sudetan sehingga tidak melintas ke area permukiman warga,”ujarnya.
Pengerjaan sudetan dipercepat karena kondisi cuaca di kawasan puncak Gunung Semeru hingga kini masih sering diguyur hujan deras yang berpotensi memicu banjir lahar. Normalisasi sungai dan penguatan tanggul menjadi langkah darurat untuk meminimalkan risiko bencana lanjutan.
Selain pembangunan infrastruktur, proses pemulihan pascabencana juga terus dilakukan. Sekitar 1.000 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga dari rumah yang terdampak material erupsi dan banjir lahar.
Pemerintah berharap dengan penguatan tanggul dan sudetan ini, keselamatan warga di sekitar aliran lahar dapat lebih terjamin. (Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi



















