TULUNGAGUNG - Dampak kemarau panjang, sampai dengan pertengahan September 2024 ini daerah yang terdampak kekeringan di Tulungagung terus bertambah. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD Tulungagung, sebanyak 13 desa mengalami krisis air bersih.
Desa-desa yang terdampak kekeringan tersebut tersebar di 8 Kecamatan di wilayah pegunungan. 8 Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban, Campurdarat, Rejotangan, dan Bandung. Selain itu ada satu desa di wilayah Kecamatan Pagerwojo, yakni Desa Mulyosari, yang pada musim kemarau tahun lalu tidak terdampak kekeringan pada musim kemarau kali ini mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, Jumat (13/9/2024) siang mengatakan, untuk membantu masyarakat di 13 desa yang mengalami krisis air bersih tersebut, setiap hari pihaknya menyiapkan 4 tangki air bersih atau 20 ribu liter, untuk dikirim ke desa-desa terdampak kekeringan secara bergiliran.
“Kita masih mencarikan bantuan air, dan per air nya ada 4 tanki air yang kapasitas 5000 Liter dan hanya 2 kali pengiriman saja karena kita juga punya 2 kendaraan tanki,” ungkap Robinson Nadeak, Kepala BPBD Tulungagung.
Baca Juga : Sumber Air Mengecil, Puluhan Keluarga Di Tulungagung Alami Krisis Air Bersih
Robinson menambahkan, berdasarkan Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, BMKG, Musim Kemarau tahun ini masih akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang.
Penulis : Agus Bondan
Editor : JTV Kediri