MOJOKERTO - Hari kedua libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Salah satunya wisata pemandian air panas Gambiran, Pacet, Mojokerto.
Pantauan portaljtv.com, Selasa (1/4/2025) pukul 12.00 WIB, ratusan pengunjung memadati wisata yang terletak di sebelah gunung Penanggungan. Para pengunjung tidak hanya berasal dari Mojokerto, tapi juga luar kota.
Para pengunjung yang datang tidak hanya menghabiskan waktu libur lebaran. Sebagian besar datang ke wisata Gambiran karena tak bisa mudik atau tak memiliki kampung halaman.
Salah satunya Bima Tri Skripsianto, asal Surabaya. Pria berusia 30 tahun ini datang ke wisata air panas Gambiran karena tak mudik.
"Saya sengaja datang ke sini karena tidak mudik. Bersama keluarga, kami memilih berlibur di pemandian air panas ini. Suasananya nyaman dan menyenangkan," ujarnya.
Dengan suasana yang sejuk dan asri, bersama dengan keindahan panorama alam di sekitarnya, kolam air panas Gambiran merupakan tempat yang pas bagi wisatawan untuk memulihkan diri dan bersantai dari aktivitas yang padat.
Untuk masuk ke lokasi ini, pengunjung hanya perlu membayar Rp 15.000 per orang. Jam operasional yang dibuka selama 24 jam, pengunjung bisa bebas memilih berendam di sini baik pagi, siang, atau malam hari.
"Harga tiket masuknya juga terjangkau, hanya Rp 15.000 per orang. Fasilitasnya juga cukup lengkap, selain Kolam juga ada loker untuk menyimpan barang bawaan, jadi lebih aman dan nyaman," katanya.
Kepercayaan masyarakat akan khasiat air panas alami dari pegunungan juga menjadi daya tarik tersendiri.
"Banyak yang meyakini air panas Gambiran ini mampu mengobati berbagai penyakit kulit dan menyehatkan tubuh. Ini yang membuat saya dan keluarga datang kesini," ungkapnya.
Bagi Anda yang ingin menikmati liburan Lebaran dengan cara yang berbeda, menyehatkan, dan ramah di kantong, wisata pemandian air panas Gambiran di Pacet, Mojokerto bisa menjadi pilihan yang tepat. Nikmati sensasi berendam di air panas alami yang menyegarkan, sambil menikmati keindahan alam pegunungan. (*)
Editor : M Fakhrurrozi