LAMONGAN - Hujan deras yang melanda Lamongan bagian selatan selama lima hari terakhir menyebabkan beberapa waduk di Kecamatan Modo dan Kedungpring meluap. Luapan air dari Waduk Prijekan, Kalen, dan Mbowo akibat hujan deras memicu banjir di beberapa desa di Kecamatan Modo, salah satunya Desa Kedungrejo.
Kondisi ini mengakibatkan rumah warga, jalan poros desa, hingga fasilitas umum seperti SDN Kedungrejo 2 dan kantor desa terendam air hingga setinggi 70 cm.
Menurut Kepala SDN Kedungrejo 2, Sudarmanto, banjir ini rutin terjadi setiap tahun, sehingga sangat mengganggu proses belajar mengajar. Pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal untuk menjaga keamanan.
"Cukup mengganggu karena pembelajaran tidak bisa berjalan lancar karena banyak air sehingga anak-anak kami pulangkan lebih awal," ungkap Sudarmanto.
"Harapan saya segera ada perbaikan dari pemerintah agar tidak mengganggu proses pembelajaran kami," tambahnya.
Selain merendam fasilitas umum, perangkat Desa Kedungrejo, Gatot Suparnadi, menjelaskan bahwa banjir ini juga berdampak pada sektor pertanian.
Puluhan hektar tanaman padi yang menjadi mata pencaharian utama warga terancam gagal panen.
"Banjir sendiri disebabkan oleh luapan empat waduk. Ini mengakibatkan wilayah kami tidak pernah panen lagi selama kurun waktu lima tahun, dan rumah warga banyak yang tenggelam," jelas Gatot.
Pendangkalan waduk disebut menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Gatot dan warga berharap ada normalisasi waduk sebagai langkah pencegahan banjir di masa depan.
"Harapan kami waduk segera dilebarkan sesuai saluran pembuangan empat waduk itu agar tidak terjadi seperti ini lagi," lanjut Gatot.
Banjir ini juga memaksa perangkat desa memindahkan dokumen-dokumen penting kantor desa ke tempat yang lebih aman. Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi pendangkalan waduk agar banjir tidak terus terjadi setiap tahunnya. (Zulkifli Zakaria/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe