SUMENEP - Dampak gempa bumi tektonik magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) malam, terus bertambah. Hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (1/10/2025), tercatat sedikitnya 109 rumah warga rusak dengan kategori ringan hingga berat, serta 14 fasilitas umum terdampak.
Data terbaru menunjukkan kerusakan paling parah berada di Kecamatan Gayam dan Nonggunong, Pulau Sapudi. Sejumlah rumah warga roboh, dinding ambrol, hingga atap runtuh.
Kerusakan juga menimpa sekolah, masjid, musholla, hingga kantor layanan publik. Di antaranya SDN Gayam 1 yang rusak berat, serta Puskesmas Gayam yang dindingnya retak di lantai dua.
Selain rumah, fasilitas ibadah juga terdampak, termasuk Masjid Rokkoro’, Masjid Jambusok Prambanan, dan beberapa musholla yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Kantor TK Ridal Hakim Jambuir dilaporkan rusak berat.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Lepas 52 Tim Yankes ke Pulau Sapudi, Cek Kesehatan Mata hingga Stunting
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sebelumnya tiga warga dilaporkan luka akibat tertimpa reruntuhan di Desa Pancor dan Gayam. Mereka telah mendapat perawatan di Puskesmas setempat.
BMKG mencatat gempa utama berkekuatan 6,5 SR terjadi pukul 23.49 WIB dengan pusat di laut, 58 kilometer tenggara Sumenep, pada kedalaman 12 km.
“Gempa Sumenep ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Dr. Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Sementara itu, video yang beredar di grup WhatsApp menunjukkan kepanikan warga. Beberapa rumah di Pulau Sapudi tampak ambruk, sementara pasien dan tenaga medis di Puskesmas Manding sempat berhamburan keluar saat guncangan terjadi.
BPBD bersama aparat kepolisian dan TNI masih melakukan pendataan serta membantu warga terdampak. (Achmad Fawaz Irfani)
Editor : A. Ramadhan