PAMEKASAN - Misteri penyebab air sungai berubah warna merah di dam Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan akhirnya terungkap. Dari hasil penyelidikan Polres Pamekasan terhadap 6 orang saksi, perubahan warna sungai akibat perbuatan seorang perempuan berinisial M, seorang karyawan toko batik di daerah tersebut.
“Petugas menemukan bekas orang membuang bubuk berwarna merah. Jadi di lokasi ada plastik, ember dan batu batu di sekitar berwarna merah. Jadi kita berkesimpulan bahwa ada orang yang membuang bubuk tersebut ke sungai,” ujar Iptu Sri Sugiarto, Kasi Humas Polres Pamekasan, Jumat (14/7/2023).
Berbekal olah TKP tersebut, polisi memeriksa seorang penjual bahan batik berinisial H dan mengaku menjual bahan pewarna batik Rhemasol. Dan akhirnya salah satu karyawan berinisial M mengakui telah membuang bahan pewarna batik sebanyak 15 kilogram ke sungai.
“Dari hasil pemeriksaan awal, Karyawan berinisial M ini mengakui membuang pewarna batik ke sungai. Biasanya membuang saat musim hujan. Bahan batik tersebut dibuang ke sungai lantaran sudah kadaluwarsa dan tidak laku,” papar Iptu Sri Sugiarto.
Dari penyelidikan sementara di aliran sungai tersebut, sampai saat ini belum ada indikasi terjadi pencemaran ekosistem sungai. Juga tidak ada laporan terkait dampak negatif pada warga akibat dari air yang sempat berubah warna tersebut. Namun untuk hasil secara pasti, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dan uji laboratorium.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Minggu (9/7/2023) lalu, air sungai di Desa Klampar Kecamatan Proppo berubah warna menjadi merah. Peristiwa ini mengegerkan warga setempat lantaran warna merah ini menyebar ke sejumlah sungai dan anak-anak sungai lainnya. (Hanif Dtanzil)
Editor : Julia Emidari