MALANG - Tembok belakang rumah milik warga yang terletak di Jalan Juanda, Kecamatan Blimbing, longsor pada Rabu (25/12/2024) dini hari. Tembok setinggi enam meter dan selebar delapan meter, beserta pondasi rumah, jatuh ke dalam aliran sungai.
Jefri Muhammad Alif, anak dari pemilik rumah, menjelaskan bahwa sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda kerusakan pada bangunan tersebut.
"Itu sekitaran jam setengah lima, itu tiba-tiba langsung ambrol, karena banjir. Mungkin ada efek dari situ juga. Keretakan itu gara-gara pohon ceri, jadi ya mungkin salah satu penyebabnya juga itu," ujar Jefri.
Akibat longsornya tembok tersebut, dinding kamar mandi, dapur, dan ruang ternak burung kenari ikut hancur dan terbawa arus sungai. Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini mencapai puluhan juta rupiah.
Ketua RT setempat, Seksiono, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengajukan pembangunan plengsengan sungai sebanyak tujuh kali ke Pemerintah Kota Malang. Namun hingga kejadian tersebut, permohonan tersebut belum juga terealisasi.
"Saya mengajukan hampir 7 tahun tidak terealisasi, hanya disuruh ngajukan-ngajukan sampai 7 kali pengajuan, gambar sudah ada, lokasi sudah ada, ukuran sudah ada, tapi cuma disuruh ngajukan-ngajukan saja," kata Seksiono.
Seksiono berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta perhatian lebih dari pemerintah, khususnya bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai. (Ali Makhrus/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe