TRENGGALEK - Insiden longsor terjadi di tebing berlapis semen atau shotcrete pada Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Trenggalek. Longsor seluas 2.000 meter persegi ini terjadi secara bertahap sejak Jumat lalu, dengan retakan yang semakin membesar hingga akhirnya tebing tersebut ambruk. Kejadian ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak terkait.
Menurut pengawas proyek Bendungan Bagong, titik longsor berada di antara bangunan spillway dan main dam yang dikerjakan oleh PT PP Persero dan Jatiwangi KSO. Insiden ini diduga disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi serta kondisi jenis batuan dan tanah di lokasi yang cenderung labil.
Meski demikian, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) menyatakan bahwa longsor pada tebing ini tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan bendungan, karena tebing yang longsor bukan bagian dari konstruksi utama bendungan.
"Kami masih melakukan investigasi terkait kejadian ini untuk menentukan langkah penanganan berikutnya," ujar Sri Wahyudi, Pengawas Utama Bendungan Bagong.
Baca Juga : Tolak Program MBG, Mahasiswa Trenggalek Gelar Aksi Inginkan Pendidikan Gratis
Ini bukan kali pertama terjadi longsor di lokasi proyek Bendungan Bagong. Sebelumnya, pada awal Juli 2022, juga terjadi insiden serupa di mana timbunan tanah longsor sempat menutup akses mobilisasi kendaraan proyek.
Proyek Bendungan Bagong merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan air dan mendukung pertanian di wilayah Trenggalek dan sekitarnya. Namun, insiden ini kembali mengingatkan pentingnya evaluasi dan mitigasi risiko dalam pelaksanaan proyek infrastruktur skala besar. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri