BLITAR - Sejumlah warga RW 1 Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, bersama anggota BPBD Kota Blitar, bergotong royong membersihkan tembok yang roboh pada Rabu. Salah satu tembok tanggul penghadang arus sungai roboh setelah diterjang banjir, dampak dari hujan deras yang terjadi pada Selasa (8/1/2024) sore.
Tembok tanggul penghalang luapan arus sungai tersebut roboh, sehingga menutup akses jalan utama gang di RW 1, Kelurahan Plosokerep. Selain itu, juga disebabkan karena hujan deras sehari sebelumnya sehingga membuat air sungai meluap ke dalam rumah warga. Bahkan, air sempat menggenang setinggi lutut hingga dada orang dewasa selama kurang lebih tiga jam di wilayah tersebut. Meski di pinggir sungai telah dibangun tembok dengan ketinggian sekitar satu meter sebagai tanggul, air tetap meluap dan membawa sampah ke dalam rumah warga.
“Banjir kali ini karena hujan deras dan juga kemungkinan ada kiriman air dari utara bahkan sampai dinding penahan air sungai ambrol dan yang terdampak di kelurahan Plosokerep RW 1 merata dari RT 1, 2 dan 3 namun yang paling parah di RT 2. Selain itu, banjir juga masuk ke Perumahan Puri Kenari Asri dan juga di jalan tembus Plosokerep tergenang setinggi lutut orang dewasa,” papar Reyza Pahlevi Genda, Lurah Plosokerep.
“Banjir kali ini adalah banjir yang paling parah setelah tahun 2021. banjir kali ini karena hujan yang deras dan membuat pinggiran sungai jebol dan hampir 80% masuk rumah warga,” tutur Siti Komariah, salah seorang warga.
Baca Juga : Nekad Terobos Banjir, Wanita di Tuban Hanyut Terseret Arus Sungai
Sungai tersebut memang menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba, sehingga dibangun tanggul di sekitar sungai. Namun, banjir terparah terjadi pada tahun 2021 serta awal tahun 2025 ini, yang menyebabkan tanggul jebol. (Qithfirul Aziz/Intan Putri)
Editor : Iwan Iwe