MOJOKERTO - Wisatawan yang terseret ombak di muara Sungai Grindulu, Kelurahan Ploso, Kabupaten Pacitan merupakan satu keluarga asal Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Kepastian ini dibenarkan Kepala Desa (Kades) Kedungmaling, Edy Prabowo.
"Iya satu keluarga, terdiri dari lima orang terdiri dari Kepala Keluarga Gus Samsudin, istri, dua anak dan satu keponakan. Ceritanya jemput anaknya mondok di Pondok Tremas terus mampir berlibur, seperti itu kira-kira," ujarnya.
Edy menambahkan, satu keluarga ini berlibur ke Pantai Pancer Door Kabupaten Pacitan usai menjemput anaknya di Pondok Pesantren. Namun, petaka tiba saat ombak datang dan menyeret satu keluarga ini.
Baca Juga : Tergulung Ombak, Nelayan Pacitan Tewas Tenggelam
Akibat kejadian ini, Azmil Mukarromah, istri Gus Samsudin meninggal dunia, sementara dua anak dan satu keponakan masih dalam pencarian. Ketiga korban adalah Aisyah, Azkia dan Nayaifah. Peristiwa ini membuat syok Gus Samsudin.
"Saya tidak bertanya detail, beliaunya (Gus Samsudin) masih kalut. Cuma beberapa menit lalu, istrinya sudah ditemukan namun dalam kondisi meninggal dunia. Nggak ikut (Gus Samsudin), selamat. Iya tiga belum ditemukan, dua anak kelahiran 2008 dan 2014 sama satu keponakan belum ditemukan," katanya.
Edy mengungkapkan jika keponakan korban merupakan warga Kota Surabaya namun domisili di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Quran di Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga : Ingatkan Kelestarian Laut, Seniman Lukis Mural Tembok Kelurahan Pacitan
"Masih di sana (jenazah korban), ini saya masih berkoordinasi dengan BPBD dan keluarga juga. Iya betul, mereka warga kami. Warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto," tegasnya.
Suasana duka menyelimuti rumah duka korban di Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah tetangga dan saudara melakukan persiapan menyambut jenazah. (*)
Editor : M Fakhrurrozi