SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut puncak Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dengan menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Taman Surya, Halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (10/3/2024).
Sebanyak 7 Ogoh-Ogoh diarak mengelilingi kantor Pemkot Surabaya mulai dari Balai Kota. Kegiatan pawai seni yang baru pertama kali yang digelar pemkot ini disambut ribuan umat Hindu, serta warga yang ingin menyaksikan ritual Ogoh-Ogoh.
Pawai Seni Ogoh-Ogoh dimulai pukul 14.00 WIB. Umat Hindu membawa patung Ogoh-Ogoh itu berkeliling dari Jalan Walikota Mustajab - Jalan Sedap Malam - Jalan Jimerto - Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Surabaya. Seusai pawai, Ogoh-Ogoh akan dibawa menuju Pura Segara, Kenjeran untuk dilaksanakan prosesi selanjutnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, setelah menggelar Perayaan Natal pada 11 Januari 2024 lalu, serta Perayaan Cap Go Meh pada 25 Februari 2024 lalu, kini pemkot bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946.
“Alhamdulillah dengan PHDI melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Sebab, Balai Kota ini adalah rumah semua agama, rumah gotong royong, dan rumah toleransi. Insyaallah di Balai Kota akan saya lakukan (perayaan) terus seperti ini sehingga akan muncul rasa persaudaraan, saling menghormati, dan semakin kental bahwa kita adalah satu keluarga besar,” kata Wali Kota Eri.
Di samping itu, Wali Kota Eri menegaskan bahwa di tahun depan, pemkot akan lebih mematangkan setiap kegiatan keagamaan dan budaya di Balai Kota Surabaya.
“Insyaallah akan lebih besar lagi dari tahun ini. Seperti Pawai Ogoh-Ogoh ini yang pertama kali karena seluruh panitia dan Pemkot Surabaya masih baru mencoba di lapangan dan melakukan pemetaan,” tegasnya.
Ketua PHDI Kota Surabaya, Ketut Gotra Astika menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya dalam upaya mempererat Bhineka Tunggal Ika melalui Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya. Meskipun dengan persiapan yang cukup singkat, gelaran itu mendapat antusiasme dari warga Kota Surabaya sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Kami atas nama umat Hindu Kota Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atas segala perhatian untuk umat Hindu Kota Surabaya. Kami mendapatkan kehormatan luar bisa karena diizinkan melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh di Balai Kota dan sekitarnya,” kata Ketut Gotra Astika.
Ketut Gotra Astika menjelaskan, terdapat 7 patung Ogoh-Ogoh yang diarak berkeliling. 1 Ogoh-Ogoh merupakan dekorasi yang dipajang di depan Halaman Balai Kota Surabaya, 1 Ogoh-Ogoh lainnya merupakan patung dekorasi yang dibuat oleh Pemkot Surabaya di tahun lalu, 3 Ogoh-Ogoh di antaranya dipesan langsung dari Pulau Bali, serta 2 Ogoh-Ogoh berukuran kecil berasal dari Sekolah Pasraman Saraswati Kota Surabaya.
“Dengan demikian, setelah Pak Walikota menegaskan akan digelar prosesi Ogoh-Ogoh tahun berikutnya di Balai Kota, kami bisa menyiapkannya satu bulan sebelum acara. Paling tidak, bisa 15 Ogoh-Ogoh yang diarak. Tadi, semua yang memikul adalah umat Hindu, tetapi juga ada Pemuda Karang Taruna yang berpartisipasi memikul Ogoh-Ogoh,” terangnya.
Sementara itu, I Putu Mahendra Dharmawan Putra, warga Manyar Surabaya menuturkan bahwa Kota Surabaya semakin menunjukan dirinya sebagai kota toleransi yang ramah akan keberagaman agama dan kebudayaan. Salah satunya adalah umat Hindu yang mendapatkan ruang untuk melaksanakan prosesi keagamaan dan budayanya di Balai Kota Surabaya. (Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi