Musibah tanah longsor menimpa Suprianto, Kepala Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (17/5/2025).
Rumah miliknya longsor. Akibat kejadian tersebut, empat orang mengalami luka ringan. Salah satunya seorang anak yang harus dirawat di Puskesmas Ngebel.
Longsor yang terjadi di Dukuh Semenok ini menyebabkan kerusakan parah pada bagian dapur rumah Suprianto. Material longsor juga menghantam tembok utama rumah. Dari estimasi awal, kerugian material akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 80 juta.
Sarwo, Sekretaris Desa (Sekdes) Ngebel, menjelaskan longsor terjadi dua kali. Longsor pertama terjadi pada pukul 11.00 WIB. Namun tidak sampai mengakibatkan kerusakan.
Sementara longsor kedua terjadi pada pukul 17.15 WIB. Bencana kedua yang membawa material lebih besar ini menghancurkan dapur rumah.
“Longsor pertama tidak mengakibatkan kerusakan pada jam 11 siang dan disusul pada longsoran kedua pada jam 17.15 WIB yang menghancurkan dapur Pak Suprianto. Saat itu, 4 korban yang sedang memasak di dapur,” jelas Sarwo kepada wartawan, pada senin (19/5/2025).
Empat korban yang mengalami luka adalah anggota keluarga Suprianto yang saat kejadian berada di dapur. Tiga korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan, sementara satu anak masih dalam perawatan di Puskesmas Ngebel.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo langsung ke lokasi. Tim BPBD menyalurkan bantuan logistik berupa sembako, selimut, kasur, alat kebersihan, serta suplemen gizi.
Bantuan juga terus berdatangan dari PMI Ponorogo, masyarakat sekitar, dan aparat TNI/Polri yang membantu proses evakuasi serta pembersihan material longsor.
Hingga kini, proses penanganan pasca-longsor masih terus dilakukan, termasuk asesmen kerusakan dan penyaluran bantuan lanjutan bagi warga terdampak. (Sintia Nur Affianti)
Editor : M Fakhrurrozi