SURABAYA - Puluhan warga Surabaya yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Kotak Kosong menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Surabaya pada Selasa (17/9) sore.
Mereka mengkampanyekan pilihan kotak kosong dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) mendatang sebagai bentuk protes terhadap janji-janji yang tak terealisasi dari petahana, Eri Cahyadi-Armuji.
Aksi ini diinisiasi oleh sebelas elemen masyarakat yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Eri Cahyadi Armuji. Kelompok masyarakat, sebagian besar merupakan pejuang Surat Ijo, menilai janji-janji kampanye Eri pada Pilwali 2021 lalu belum terealisasi.
Mereka merasa Eri hanya memanfaatkan masalah Surat Ijo sebagai alat untuk meraih kemenangan, sementara hingga saat ini, sertifikasi rumah yang telah mereka huni selama puluhan tahun masih belum dapat diwujudkan.
Baca Juga : KPU Umumkan 37 Paslon Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Tetap Fasilitasi Calon Tunggal Ikut Debat
Hariyono, Koordinator Umum Gerakan Masyarakat Coblos Kotak Kosong, optimis bahwa gerakan ini dapat memenangkan Pilwali November mendatang.
"Pemilik Surat Ijo di Surabaya sudah sangat kecewa. Kami yakin, dengan aksi ini, masyarakat akan lebih memahami pentingnya memilih kotak kosong, terutama jika hanya ada satu calon dalam Pilwali," ujar Hariyono.
Aksi tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa jika Pilwali hanya diikuti oleh satu pasangan calon (paslon), maka masyarakat tidak akan memiliki kesempatan untuk memilih calon pemimpin yang lebih baik. Gerakan ini menargetkan meraih lebih dari 50 persen suara pada Pilwali mendatang. (*)
Baca Juga : Kotak Kosong Dapat Nomor Urut Satu Dalam Pilkada Trenggalek
Editor : Iwan Iwe