SURABAYA - Psikolog Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, I Gusti Ayu Agung Noviekayati menyebut kondisi Briptu Fadhilatun Nikmah pasca melahirkan dua anak kembar diduga ikut memberikan pengaruh hingga berani melakukan tindakan membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono juga seorang anggota polisi.
Selain itu, rasa marah akibat kebiasaan suaminya bermain judi online memicu tindakannya. Dua hal inilah yang membuat kondisi emosi Polwan berusia 28 tahun ini tidak stabil.
"Jika saya melihat Polwan ini baru saja melahirkan anak kembar dan menengarai suaminya judi online. Dua hal ini yang mendorong emosi Polwan meledak," ujarnya.
I Gusti Ayu Agung Noviekayati menyebut banyak kondisi ibu pasca bersalin mengalami trauma pasca melahirkan atau biasa disebut baby blues.
"Namun, tingkat trauma tersebut berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan sekitar. Jika ibu mendapatkan dukungan dan perhatian dari suami atau keluarga maka kondisi trauma tersebut tidak akan berkembang," tambahnya.
Selain kondisi pasca bersalin tersebut, menurut dosen psikologi Untag ini kebiasaan suami bermain judi online menjadi pemicu kemarahan Briptu Fadhilatun Nikmah. Polwan yang bertugas di SPKT Polres Mojokerto ini khawatir uang tabungan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kebiasaan suami yang gemar judi online ini juga memicu ibu ini melakukan perbuatan itu. Kehilangan uang Rp2 juta itu memicu kemarahan yang besar hingga ibu itu melenyapkan suami
Seperti diketahui, Briptu Fadhilatun Nikmah, anggota SPKT Polres Mojokerto tega membakar suaminya Briptu Rian Dwi Wicaksono, anggota Sat Sabhara Polres Jombang, pada Sabtu (8/6/2024) pagi.
Peristiwa berawal saat Briptu Fadhilatun Nikmah mengecek gaji ke-13 di ATM milik suaminya. Saat itu, Briptu Fadhilatun Nikmah kaget uang hanya tersisa Rp800 ribu. Sementara uang Rp2 juta tidak jelas peruntukannya.
Saat menanyakan uang Rp2 juta itulah, keduanya terlibat cekcok hingga akhirnya Briptu Fadhilatun Nikmah tega membakar suaminya. Tragisnya, saat membakar suaminya, Briptu Fadhilatun Nikmah memborgol tangan suaminya di teras rumah Aspol Polres Mojokerto.
"(Setelah itu) tangan kiri korban pun diborgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi. Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," ujar Kapolresta Mojokerto, AKBP Daniel S Marunduri.
Korban pun berteriak minta tolong dan berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun tak bisa karena terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.
Salah satu saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu lalu langsung masuk dan mencoba memadamkan api. Korban lalu langsung dibawa ke rumah sakit.
"Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," ucapnya.
Dalam peristiwa tersebut, polisi mengumpulkan barang bukti berupa satu buah botol air mineral 1,5 ml, satu buah korek api bensol, satu buah borgol, satu buah tangga, satu buah baju judogi dan satu bungkus serpihan sisa baju korban yang terbakar.(Selvi Wang)
Editor : Ferry Maulina