Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung dan hasil quick count yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dibanding dua pasangan lainnya. Keunggulan pasangan Prabowo-Gibran ini sebenarnya sudah terlihat dalam berbagai survei sebelum pelaksanaan pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024.
Survei Alvara Research Center pada minggu pertama Februari 2024 menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebesar 52,4%, sementara elektabilitas pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 23,9% dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD 19,2%, yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 4,6%. Hasil survei Alvara Research Center, selengkapnya bisa dibaca di tautan https://pemilukita.republika.co.id/berita/s8mz9a487/survei-alvara-amin-239-persen-prabowogibran-524-persen-ganjarmahfud-192-persen
Dari survei tersebut juga diketahui beberapa faktor yang menjadi penentu kekuatan Prabowo-Gibran. Pertama, dominasi keunggulan di pulau yang memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia yakni di Pulau Jawa. Kedua, Pemilih Muda, dari sisi generasi Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi di pemilih Gen Z. Ketiga, Pemilih NU, berbeda dengan pemilu presiden 2019 ketika Prabowo-Sandi kalah di pemilih NU, di Pemilu Presiden 2024 kali ini Prabowo-Gibran unggul di pemilih NU.
Untuk mempertajam apa yang sebenarnya terjadi pada pemilu presiden 2024, kami melakukan analisis beberapa faktor yang berperan dalam peta perturangan antar kandidat capres.
Baca Juga : Presiden Prabowo Tekankan Efisiensi Anggaran di Pemerintahan dengan Kurangi Kegiatan Seremonial
Kita tahu saat pemilu 2019 ada satu faktor yang paling menentukan yaitu soal wacana terkait politik identitas, hasil analisis lengkapnya bisa dibaca di tautan https://hasanuddinali.com/2019/04/25/1416/. Bagaimana dengan politik identitas padapemilu 2024? Dengan pendekatan yang sama bisa dilihat pada grafik berikut. Dalam scatter plot antara perolehan suara Prabowo Gibran dan Persentase penduduk muslim tiap propinsu terlihat bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara perolehan suara Joko Widodo – Ma’ruf Amin dengan Gini Ratio, secara statistik korelasinya memang kecil, hanya sebesar -0.16. dan ketika dianalisis menggunakan regresi linear sederhana, ditemukan nilai R2 nya sangat kecil, hanya 0.0263.
Scatter Plot % Suara Prabowo-Gibran dan % Penduduk Muslim
Baca Juga : Prabowo Dilantik Presiden, Gerindra Jatim: Indonesia Maju, Adil dan Sejahtera
Bagaimana dengan faktor tingkat kemiskinan? Hal yang sama juga terlihat dalam scatter plot antara perolehan suara Prabowo-Gibran dan jumlah persentase penduduk miskin tiap provinsi, secara statistik korelasinya diantara keduanya lebih tinggi dibanding korelasi politik identitas diatas, yakni sebesar 0.28. namu ketika dibuat regresi linear sederhana, ternyata nilai R2 tidak terlalu besar yakni sebesar 0.0768.
Scatter Plot % Suara Prabowo-Gibran dan % Penduduk Miskin
Baca Juga : Daftar Lengkap Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Kami juga membuat analisis scatter plot untuk membandingkan perolehan suara Prabowo-Gibran tahun 2024 dengan perolehan suara Joko Widodo-Ma’ruf Amin saat pemilu 2019. Dalam scatter plot antara perolehan suara Prabowo-Gibran tahun 2024 dan Joko Widodo – Ma’ruf Amin 2019 tiap provinsi ada korelasi yang cukup kuat dibanding dua scatter plot sebelumnya, yakni secara statistik korelasinya sebesar 0.43. dan ketika dibuat regresi linear sederhana, ternyata nilai R2 nya lebih tinggi dibanding dua indikator sebelumnya, yakni sebesar 0.19.
Scatter Plot % Suara Prabowo-Gibran 2024 dan % Suara Joko Widodo – Ma’ruf Amin 2019
Baca Juga : Deretan Menteri Lama Era Jokowi yang Masuk Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Dari sini bisa disimpulkan bahwa politik identitas dan ekonomi dalam hal ini tingkat kemiskinan tidak cukup pengaruh dalam mewarnai kontestasi pemilu presiden 2024. Disisi lain Joko Widodo lebih berpengaruh mewarnai peta pertarungan sekaligus menentukan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran. Joko Widodo telah menjadi game changer yang signifikan pada Pilpres 2024.
Dari scatter plot ini juga terlihat kontribusi kemenangan Prabowo tahun 2024 disumbangkan oleh 17 Provinsi yang dulu dimenangkan Jokowi tahun 2019, atau ekuivalen dengan 50,24% dari total pemilih. sementara kemenangan dari provinsi yang dimenangkan Prabowo tahun 2024 berasal dari 10 provinsi yang sudeh dimenangkan saat pemilu 2019, atau ekuivalen dengan dengan 35,21% dari total pemilih di Indonesia. Dan kita tahu di 3 provinsi yang ada kuadran kiri bawah perolehan suara pasangan Amin sangat dominan di pemilu 2024. (*)
*) Penulis: Hasanuddin Ali, CEO Alvara Research Center
Baca Juga : Presiden Prabowo Umumkan 53 Menteri di Kabinet Merah Putih, Ini Susunan Lengkapnya
Editor : Iwan Iwe