KEDIRI - PG Meritjan menggelar tradisi Manten Tebu sebagai simbol rasa syukur dan harapan untuk panen tebu yang melimpah pada pembukaan musim giling tahun 2025 pada pagi tadi. Acara ini digelar di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Manten Tebu merupakan ritual budaya yang biasa dilakukan di daerah penghasil gula, terutama di Jawa, saat memulai musim giling tebu. Tradisi ini menampilkan batang tebu yang diarak layaknya sepasang pengantin, melambangkan kesuburan dan hasil panen yang baik.
Pada musim giling tahun ini, PG Meritjan menargetkan penggilingan sebanyak 234.137 Ton tebu, dengan kapasitas produksi 2.300 hingga 2.400 Ton per hari. Proses produksi diperkirakan berlangsung selama empat bulan.
Wakhyu Priyadi Siswosumarto, General Manager PG Meritjan, menyampaikan bahwa selain tradisi Manten Tebu, acara ini juga diisi dengan santunan anak yatim dan pemotongan tumpeng sebagai simbol resminya pembukaan musim giling 2025.
"Kami berharap PG Meritjan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pencapaian swasembada gula nasional," ujarnya.
Dengan dimulainya musim giling ini, PG Meritjan berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung ketahanan pangan nasional. (Mohammad Afif)
Editor : JTV Kediri