BOJONEGORO - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban Taslam (67) yang diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro. Memasuki hari ketiga, radius pencarian diperluas hingga sejauh 41 kilometer hingga Bendung Gerak Babat di Kabupaten Lamongan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny, mengungkapkan bahwa pencarian warga Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro melibatkan perahu karet.

"Pencarian di Desa Kanor kini diperluas menjadi 3 lokasi, yaitu dari lokasi awal hingga Bendung Gerak Babat dengan radius 41 kilometer. Pembagian ini melibatkan 6 LCR dengan 75 personel. Meskipun debit Sungai Bengawan masih tinggi dan menjadi kendala utama, penyisiran di Bendung Gerak Babat tetap diprioritaskan untuk pencarian korban," ujar Laela.

Laela menambahkan tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga tim yang menyisir sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo hingga ke Bendung Gerak Babat, Lamongan.

Baca Juga :   Kisah Pelajar di Bojonegoro Sebrangi Bengawan Solo Saat Status Siaga Merah

"Sebanyak 75 personel dari berbagai instansi terkait terlibat dalam pencarian ini dan terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai, berharap dapat menemukan korban dalam kondisi selamat atau sebaliknya," terangnya.

Selain itu, BPBD Bojonegoro juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati di sekitar sungai serta mengurangi aktivitas di bantaran Sungai Bengawan Solo mengingat kondisi debit air yang masih tinggi dan memasuki status siaga merah.

Sebelumnya, pada Selasa (21/1/2025) sore, korban dilaporkan tenggelam saat mencari kayu di sungai. Diduga karena terbawa arus yang deras dan banyaknya kayu yang menghalangi, membuatnya tidak dapat menyelamatkan diri. (Edo Jody Aldyan/Intan Putri)