BLITAR - Pemerintah Kota Blitar telah melakukan audiensi dengan manajemen Arema FC di ruang rapat Wali Kota Blitar. Pada agenda itu juga dihadiri Kapolres Blitar Kota, Komandan Kodim 0808 Blitar, Ketua KONI Kota Blitar, Ketua Askot PSSI Kota Blitar dan sejumlah kepala dinas terkait.
Audiensi itu dilakukan untuk mengetahui secara langsung kesiapan Manajemen Arema FC yang akan menggunakan Stadion Supriyadi Kota Blitar sebagai home base pada putaran pertama Liga 1 Indonesia.
Manajer Operasional Arema FC Sudarmadji yang mewakili manajemen Arema FC mengatakan akan Arema FC hanya akan memainkan 6-7 Home setelah itu Kembali ke Stadion Kanjuruhan.
“Arema FC mendorong stadion-stadion di Jawa Timur untuk naik tingkat sehingga bisa digunakan untuk pertandingan Liga 1,” kata Sudarmadji.
Baca Juga : Persebaya vs Persija, Paul Munster: Saya Tahu Sejarahnya
“Kami juga meminta izin hanya 6-7 pertandingan Home saja, sambil menunggu Stadion Kanjuruhan selesai dibangun Oktober nanti,” Imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga memaparkan mengenai keamanan di dalam dan di luar stadion. Selain itu, pihaknya akan menggunakan 75 Persen kapasitas Stadion Supriyadi sehingga tidak ada suporter tuan rumah yang meluber.
Hingga saat ini Arema FC masih dalam pantauan FIFA atas kejadian Kanjuruhan yang memakan korban jiwa. Sementara suporter tim tamu nantinya dilarang menonton langsung saat Arema FC bertanding menjadi tuan rumah.
Baca Juga : Hasil Liga 1: Diwarnai 6 Gol, Madura United Takluk dari Arema FC
Sementara itu Pemerintah Kota Blitar mengatakan tidak akan gegabah dalam memberikan ijin kepada Arema FC. Beberapa persyaratan mulai dari lahan parkir supporter, jaminan keamanan masyarakat di luar stadion dan sejumlah opsi lainnya akan ditinjau lebih lanjut. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri