SURABAYA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur Ahmad Rizki Sadiq memastikan telah menjalin kerja sama politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan Partai Demokrat yang berpotensi terbentuk di 15 dari 38 kabupaten/kota.
Hal ini ditandai dengan kunjungan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur , Emil Dardak, ke kantor DPW PAN Jawa Timur di Kawasan Darmo kali Surabaya, Rabu ( 19/6) malam. Emil datang bersama sejumlah pengurus dan kader DPD Demokrat Jawa Timur.
"Kami berkomunikasi intensif dan menyamakan frekuensi dengan Demokrat di 38 kabupaten Kota. Hasil diskusi tadi ada lebih 50 persen atau sekitar 15-an lebih yang sudah ditentukan," kata Rizki.
Namun saat ditanya mengenai 15 daerah itu, Rizki masih belum mengatakan secara detil kabupaten/kota mana saja yang akan dikolaborasikan. Ia menyebut, Kota Surabaya akan menjadi salah satunya.
Baca Juga : Arumi Bachsin Tampil Anggun di Surabaya Fashion Parade 2024
"Nanti dengar sendiri lah mana saja, salah satunya Surabaya. Kalau di Kediri masih mungkin, Ngawi, Pacitan, itu beberapa tempat saya lupa detailnya," jelasnya.
Selain itu ada juga kemungkinan di Kabupaten Kediri, Trenggalek, dan kota Batu. "Sedangkan untuk Kabupaten Sidoarjo masih belum ada pembahasan, sebab menunggu perkembangan dinamika lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan partainya berkomitmen menjaga kebersamaan yang sudah terbentuk untuk mengarungi Pilkada kabupaten/kota 2024. Begitu pula, di daerah yang nantinya tidak terjalin kesepakatan kerja sama dengan PAN, ia memastikan komitmen akan tetap terjaga.
Baca Juga : PAN dan Demokrat Sepakati Koalisi Pilkada Jatim di 15 Daerah
"Kami harus membangun sinergi baik untuk menyokong pemerintahan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," ungkapnya.
Emil mengatakan bahwa kontestasi Pilkada sepatutnya diwarnai dengan membentuk iklim persaingan yang sehat, agar tidak merusak proses berdemokrasi.
"Ini menjadi sebuah proses di mana kami tidak melihat sebagai kompetitor atau bahkan musuh, tetapi sebagai mitra demokrasi," pungkasnya. (*)
Editor : Bagus Setiawan