SURABAYA - Orang hanyut tenggelam di Sungai dekat pintu air Jagir, Surabaya kembali terjadi, Minggu (19/2/23) siang. Tenggelamnya orang yang diperkirakan berjenis kelamin laki - laki tersebut, berawal dari kesaksian seorang pengendara motor yang melihat ada orang melambaikan tangan ditengah sungai.
Kabar tenggelamnya seseorang di sungai dekat pintu air Jagir, Surabaya, Minggu (19/2/23) siang, Pukul 13.30 WIB, sontak membuat heboh Warga sekitar maupun pengguna kendaraan di Jalan Jagir, Kecamatan Wonokromo Surabaya.
Petugas BPBD Kota Surabaya dan Tim rescue Dinas pemadam kebakaran dan penyelamat Kota Surabaya yang mendapat laporan langsung meluncur ke lokasi kejadian dengan menerjunkan peralatan untuk melakukan proses penyisiran.
Informasi awal adanya orang tenggelam ini pertama dilaporkan oleh dua pengendara motor. Muhammad Fairuz, pengendara motor itu mengatakan melihat ada seseorang ditengah sungai melambaikan tangan ( kode ) meminta tolong.
Baca Juga : Sekeluarga Terseret Arus Sungai di Tuban, 2 Tewas
"Saat itu bersama teman saya naik motor berhenti di jembatan Jagir menunggu traffic light. Namun, saya tidak sengaja melihat ke arah sungai ada orang memakai baju hitam garis - garis putih melambaikan tangan seperti meminta tolong", kata M. Fairuz
Sambil memperagakan tangan seperti orang minta tolong. Fairus dan temannya yang saat itu hendak pulang akhirnya memutuskan membelokkan motornya menuju arah Pos penjagaan perlintasan kereta api berniat melihat dan menginformasikan kepada petugas.
"Sampai di Pos jaga perlintasan kereta api, saya melihat orang tersebut sudah tidak ada dan diduga hanyut terbawa arus sungai. Tadi orang itu tidak mengucap minta tolong hanya melambaikan tangannya ke atas", Tegas Fairuz
Baca Juga : Bocah Ditemukan Tewas Tengelam
Untuk kepentingan penyelidikan, anggota Polsek Wonokromo membawa kedua saksi untuk dimintai keterangan di Mapolsek. Hingga minggu sore proses pencarian orang diduga hanyut di sungai jagir terpaksa dihentikan sementara, karena faktor hujan dan arus sungai cukup deras.
Reporter : Bagus Setiawan
Editor : Vita Ningrum