SIDOARJO - Pernyataan tersebut disampaikan oleh Luluk Nur Hamidah saat menghadiri Dialog Kebangsaan dan Konsolidasi Kemenangan calon gubernur pasangan PKB yang digelar di Mall Pelayanan Publik (MPP), Kota Sidoarjo, pada Minggu (29/9/2024).
Dalam acara tersebut, Luluk menyoroti masih tingginya angka kemiskinan di Pulau Madura yang merupakan salah satu wilayah dengan kesenjangan paling parah di Jawa Timur.
Menurut Luluk, meskipun pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur cukup baik, namun masih ada ketimpangan yang besar antara daerah, terutama di Pulau Madura.
Fokus pembangunan yang bertumpu pada Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) membuat distribusi pembangunan tidak merata hingga ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Madura.
Salah satu tantangan terbesar dalam pengentasan kemiskinan di Madura adalah isolasi wilayah, terutama di daerah-daerah kepulauan seperti Sumenep.
Banyak desa yang sulit dijangkau dengan layanan kesehatan dan pendidikan, sehingga menjadi kendala utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut.
Untuk menekan tingginya angka kemiskinan di Pulau Garam, pasangan calon gubernur nomor dua ini berencana mengoptimalkan kader PKB mulai dari tingkat daerah hingga provinsi, agar dapat bersinergi dalam membangun Madura yang lebih baik.
Luluk menyebut, fokus pembangunan akan diarahkan pada pengembangan ekonomi kerakyatan, peningkatan pendidikan, dan akses layanan kesehatan.
Selain itu, pasangan Luluk dan Lukman juga berjanji untuk mendatangkan investor dari negara sahabat guna menanamkan modal usaha di Madura.
"Madura sebagai bagian dari provinsi Jawa Timur harusnya bisa mendapat prioritas dan kebijakan afirmatif, termasuk investasi berkelanjutan di Madura." ungkapnya.
Hal ini diharapkan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Pulau Garam, sehingga kemiskinan dapat ditekan secara signifikan.(Usrox Indra/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe