NGAWI - Memasuki musim panen kedua tahun 2025, para petani di Kabupaten Ngawi sedikit dapat bernapas lega. Pasalnya, harga gabah kering panen (GKP) mengalami kenaikan signifikan dan menembus Rp7.100 per kilogram untuk hasil panen menggunakan mesin combine harvester.
Untuk hasil panen dengan metode DOS, harga GKP berada di kisaran Rp6.800 hingga Rp6.900 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang saat ini berada di angka Rp6.500 per kilogram.
“Harga gabah saat ini cukup bagus, meskipun hasil panen menurun sedikit dibanding musim sebelumnya,” ujar Sukarno, salah satu petani asal Ngawi.
Sukarno mengungkapkan, jika sebelumnya hasil panen padi bisa mencapai 8 hingga 9 ton per hektar, musim ini hanya mencapai sekitar 7,5 hingga 8,5 ton per hektar. Penurunan hasil panen ini tidak terlalu memengaruhi keuntungan petani karena tertutup oleh naiknya harga jual gabah.
Baca Juga : Musim Panen Kedua, Harga Gabah Kering Panen di Ngawi Tembus Rp7.100 per Kilogram
Kenaikan harga gabah ini juga memberi dampak langsung terhadap harga beras di pasaran yang ikut merangkak naik. Namun demikian, bagi petani, kondisi saat ini masih memberikan margin keuntungan yang cukup menjanjikan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun produktivitas sedikit turun, stabilitas harga gabah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan sektor pertanian dan kesejahteraan petani di tingkat akar rumput.
Editor : JTV Madiun