MOJOKERTO - Pabrik Gula (PG) Gempolkrep menargetkan produksi 83 ribu ton gula pada musim giling tahun 2025. Jumlah ini meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu.
"Harapannya tahun ini produksi gula bisa meningkat 20 persen dibanding tahun lalu. Target Pak Direktur Operasional sebanyak 83.000 ton, insya Allah bisa tercapai dengan sinergi bersama mitra petani," ujar Edy Purnomo, General Manager (GM) Pabrik Gula Gempolkrep PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), saat acara Selamatan Buka Giling 2025 PG Gempolkrep di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (3/5/2025).
Guna merealisasikan target 83 ribu ton gula, PG Gempolkrep bakal meningkatan produktivitas mulai dari kebun.
"Salah satunya adalah mitra petani harus dipersiapkan mulai dengan melakukan pemupukan yang ideal, masa tanam yang baik sampai dengan proses penebangan tebu dilakukan sesuai tingkat optimalnya produksi," paparnya.
Edy menambahkan, pihaknya menargetkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang dalam masa giling 2025.
"Dari 10 ribu orang tenaga kerja tersebut diprioritaskan di lingkup terdekat dari PG Gempolkrep," tambahnya.
Menurutnya, ada lima desa yang berada dalam lingkup terdekat PG Gempolkrep, namun tidak menutup kemungkinan wilayah lain yang menjadi bahan baku tebu.
"Jadi petani ini punya tenaga kerja untuk memelihara kebunnya, bahkan kalau dihitung dengan keluarganya terlibat juga bisa sampai 40 ribu orang yang menerima manfaat dari proses giling di Pabrik Gula Gempolkrep antara PG dengan mitra. Untuk rendemen dipengaruhi kondisi tanamannya, persiapan pemeliharaan dan lain-lain," katanya.
Masih kata Edy, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menekan efisiensi sehingga hasil kebun ke pabrik tidak ada kehilangan selama proses pengolahan. Pihaknya menargetkan rendemen minimal 8 persen gula yang dihasilkan untuk produksi gula di tahun 2025.
"Filosofi Jawa, kearifan lokal di sini bahwa kita memulai sesuatu kegiatan kita lakukan dengan selamatan atau dengan adanya prosesi pemetikan tebu yang menjadi pengantin. Di sini ada tebu milik petani, mitra dan tebu milik PG yang keduanya dibolehkan dengan harapan ini bisa langgeng, sinergi antara tebu petani dan tebu PG sehingga menghasilkan hasil yang melimpah," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengapresiasi target yang ditetapkan PG Gempolkrep, sejalan dengan program swasembada gula nasional.
"Kami berharap target 83.000 ton ini benar-benar bisa tercapai. Apalagi proses ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sekitar 10.000 orang lebih terlibat langsung," tegasnya.
Dalam Selamatan Buka Giling 2025 digelar tradisi tebu manten sebagai penanda dimulainya musim giling 2025. Tarian cucuk lampah mengawali prosesi tradisi pengantin tebu.
Tarian ini menunjukkan arah atau langkah kaki bagi pengantin. Pengantin perempuan dan laki-laki menggunakan busana pengantin Jawa lengkap.
Sementara para prajurit membawa tebu yang dihias sebagai manten. Tebu-tebu tersebut berasal dari tebu milik mitra petani dan milik PG Gempolkrep yang dikawinkan dengan harapan musim panen 2025 melimpahkan. Tradisi manten tebu ini juga digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas panen hingga musim giling tebu 2025. (*)
Editor : M Fakhrurrozi