LUMAJANG - Sebagai wujud rasa syukur dan kebanggaan terhadap hasil produksi tahu yang melimpah, warga Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Lumajang, yang dikenal sebagai sentra penghasil tahu, membangun miniatur candi raksasa yang terbuat dari tahu. Miniatur setinggi enam meter dengan berat dua ton ini, yang terdiri dari sekitar 23 ribu biji tahu, diarak keliling desa menuju lapangan desa dan diperebutkan oleh warga dalam acara yang meriah.
Proses pembuatan miniatur candi raksasa ini melibatkan ratusan warga yang memiliki industri tahu rumahan di Desa Kunir Kidul, mereka bekerja sama untuk menyusun tahu yang telah digoreng. Dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menyelesaikan miniatur tersebut. Tidak hanya itu, sebanyak 44 orang dibutuhkan untuk mengangkat miniatur tahu raksasa ini.
Setelah diarak keliling desa sejauh satu setengah kilometer, miniatur tahu candi tersebut akhirnya diperebutkan oleh ribuan warga secara bebas. Acara tahunan ini tidak hanya meriahkan desa Kunir Kidul, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan potensi lokal desa kepada dunia luar.
Dengan slogan "Banjir Tahu", acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian dan budaya lokal. Miniatur candi tahu raksasa ini menjadi simbol kebanggaan warga dalam merayakan hasil produksi tahu yang telah menjadikan Desa Kunir Kidul terkenal di Lumajang.
"Acara ini menjadi wujud rasa syukur warga atas hasil produksi tahu yang melimpah. Harapannya, industri tahu di desa kami semakin dikenal dan berdampak pada peningkatan ekonomi warga.” ujar Drajad Ali Fatoni, Kepala Desa Kunir Kidul, Minggu (8/12/2024).
“Acaraya seru dan ramai, banyak warga dari luar daerah juga tadi rebutan semua.” jelas Rahma, Warga Desa Kunir Kidul.(Yongki Nugroho/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe