KOTA BATU - Dukungan kepada Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar-Rudi (GURU) terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari kalangan santri.
Dukungan santri, kiai dan gawagis dari sejumlah pondok pesantren Kota Batu ini diungkapkan pada tasyakuran peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Rumah Posko Pemenangan GURU.
turut hadir dalam tasyakuran bersama Firhando Gumelar tersebut. Mereka memanjatkan doa sembari mengenang perjuangan santri untuk bangsa.
Selain Mas Gum, sapaan akrabnya, turut hadir dalam tasyakuran tersebut Wakil Ketua II DPRD Kota Batu dari PKS, Ludi Tanarto, beserta para pengasuh ponpes dan kalangan gawagis Kota Batu. Kegiatan ditutup dengan makan bersama ala santri.
Baca Juga : Jelang Debat Ketiga, Gumelar-Rudi Siapkan Jurus Selesaikan Masalah di Kota Batu
KH Mohammad Syamsul Hidayat, Pengasuh Ponpes Mafatihul Muhtadin menuturkan rasa bangganya atas komitmen paslon GURU dalam keberlangsungan lembaga pendidikan agama di Kota Batu.
Menurutnya, baru kali ini mereka menemukan calon pemimpin muda yang punya konsen terhadap ponpes secara konkret. Apalagi, sosok tersebut memiliki keinginan menyekolahkan santri berprestasi ke luar negeri.
''Kenapa kami bilang konkret? Sebelum nyalon, Mas Gum ini sudah membuktikan kiprahnya di suatu organisasi yang mengirim anak-anak berprestasi Indonesia melanjutkan program studi di luar negeri,'' ujar Gus Syamsul.
Baca Juga : Jelang Debat Pamungkas, Paslon KriDa Siap Paparkan Visi Misi Kota Batu Mendunia
Gus Syamsul menambahkan jika paslon GURU menjanjikan kenaikan insentif guru ngaji hingga mencapai setara dengan honor guru tidak tetap (GTT) yang berkisar antara Rp750 ribu hingga Rp1 juta.
''Bagi kami ini adalah itikad yang baik karena para guru ngaji inilah yang berjasa mendidik karakter keagamaan anak Kota Batu. Itulah kami dari kalangan gawagis menjatuhkan pilihan kepada mereka,'' ungkapnya.
Di Kota Batu, jumlah pondok pesantren hanya ada sekitar 38 ponpes dan 30 orang gawagis yang masing-masing memiliki lebih dari ratusan jamaah. Gawaagis sebagai generasi muda juga merasa terwakili dengan sosok Mas Gum yang juga masih berusia 28 tahun.
Baca Juga : Paslon Nurochman-Heli Siap Hadapi Debat Terakhir Pilkada Kota Batu
''Bagi kami, sosoknya yang masih muda sangat mewakili semangat kami, gus-gus muda yang juga punya semangat, idealisme serta inovasi-inovasi baru sehingga bisa membawa lompatan besar bagi Kota Batu,'' imbuh Gus Andika Sultan, Pengasuh Ponpes Salafiyah Roudlotul Ridlwan.
Ia menuturkan baru melihat sosok pemimpin muda yang memperhatikan pesantren bahkan hingga aspek terkecilnya. Padahal, kata Gus Andika, Mas Gum bukan lulusan pesantren. Ia yakin jika Mas Gum terpilih akan ada banyak gagasan perubahan bagi Kota Batu.
''Salah satu yang bikin saya kagum dengan gagasan Mas Gum ini seperti Batu Smart Waste Management. Dari dulu, belum ada pemimpin yang menawarkan itu. Ide itu sudah pasti datang dari anak muda,'' ujarnya.
Baca Juga : Aliansi Melati Putih Se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Mendengar hal itu, Mas Gum menuturkan terima kasih atas kepercayaanya. Meski bukan lulusan pesantren, ia turut bersyukur karena mendapat dukungan dari para santri. Ia berjanji membuat program yang bermanfaat bagi ponpes di masa depan.
Selain dari aspek kesejahteraan, ia juga ingin mencetak santri dengan memasukkan kurikulum entreneurship di ponpes-ponpes. Sehingga para santri juga bisa berdaya secara ekonomi.
''Nanti juga saya akan mempermudah akses alokasi anggaran untuk menambah fasilitas dan sarpras pendidikan 4.0 di ponpes-ponpes. Nanti bisa jadi akan diawali dengan dengan smart white board di kelas-kelas pesantren,'' tuturnya. (*)
Baca Juga : Ribuan Pekerja Pabrik Furniture Sidoarjo Mantap Coblos Khofifah-Emil
Editor : M Fakhrurrozi