SURABAYA - Putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menyatakan Adies Kadir tidak bersalah dan mengembalikannya sebagai Wakil Ketua DPR RI mendapat apresiasi dari masyarakat.
Hasil survei terbaru Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur I, meliputi Surabaya dan Sidoarjo, memberikan apresiasi positif atas putusan MKD tersebut.
Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Siradj, menjelaskan bahwa survei dilakukan untuk memotret persepsi publik terhadap dinamika politik nasional, khususnya pasca putusan MKD terhadap lima anggota DPR RI, termasuk Adies Kadir.
“Dari hasil survei, sebanyak 34,3% responden sangat setuju dan 55,4% setuju, sehingga total 89,7% pemilih Golkar menyatakan setuju dengan keputusan MKD,” ungkap Baihaki dalam keterangan pers, Senin (10/11/2025).
Sementara itu, responden yang menyatakan tidak setuju hanya 4,6%, dengan rincian 3,1% tidak setuju dan 1,5% sangat tidak setuju. Sisanya, 5,7% tidak memberikan jawaban pasti.
Ketika ditanyakan alasan ketidaksetujuan terhadap pengunduran diri Adies Kadir sebagai anggota DPR RI, sebagian besar responden menilai tidak ada kesalahan prinsip yang dilakukan.
"Sebanyak 31,5% menyebut Adies tidak memiliki kesalahan mendasar, 30,7% menilai kesalahan berbicara merupakan hal lumrah, 25,4% menilai Adies dikenal sebagai pribadi baik dan jujur, 10,1% menyatakan bahwa kasus yang disangkakan bukan tindak pidana korupsi, dan 2,3% mengaku tidak tahu," terangnya.
Survei ini dilakukan pada 6–9 November 2025 dengan melibatkan 1.200 responden di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.
Baihaki menilai, tingginya tingkat dukungan pemilih Golkar terhadap Adies Kadir menunjukkan kuatnya loyalitas basis pemilih terhadap figur yang dianggap berintegritas dan berkontribusi nyata bagi partai serta masyarakat.
“Pemilih Golkar cenderung rasional dan menilai kinerja serta integritas tokoh. Dalam konteks ini, Adies Kadir dinilai memiliki rekam jejak yang bersih dan berperan aktif dalam memperjuangkan aspirasi daerah,” jelasnya.
Secara rasional, temuan ini sejalan dengan tren nasional bahwa pemilih partai besar seperti Golkar cenderung mempertahankan dukungan terhadap kader yang dinilai tidak terlibat kasus hukum serius.
Dengan demikian, apresiasi besar terhadap putusan MKD dalam kasus Adies Kadir dinilai bukan semata dukungan emosional, melainkan bentuk kepercayaan rasional terhadap tokoh yang dianggap mampu menjaga marwah partai dan lembaga legislatif. (*)
Editor : M Fakhrurrozi

















